Perkawinan Anak Masih Marak, Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Mengajak Masyarakat Bersinergi Untuk Mencegahnya

By Cecilia Ardisty, Kamis, 11 Februari 2021 | 14:45 WIB
Bekerja sama menyuarakan hak-hak wanita dan anak (freepik)

"Ketika kita ada gerakan bersama, bersinergi bersama, saya yakin permasalahan negara dan bangsa bisa kita selesaikan lebih baik lagi," imbuh Bintang.

Kalau orangtuanya mendapat kesusahan seperti anaknya takut mati kelaparan maka jalan mudah adalah dengan mengawinkan anak, Bintang menilai ini sesuatu hal yang tidak berpikir panjang dalam hal memberikan dukungan pada anak-anak sebagai generasi penerus bangsa.

Bintang mengatakan orangtua yang mengawinkan anak karena ekonomi hanya melihat jangka pendek padahal pendampingan sosial dari pemerintah sudah banyak, salah satunya PKH dan bantuan-bantuan sosial lainnya.

Baca Juga: Artika Sari Devi Pilih #FamilyQuality di Kasur Bareng Anak untuk Ngobrol dan Menonton, Ini Pentingnya Ajak Anak Gemar Berkomunikasi Sejak Kecil

"Kemudian pernahkah kita berpikir ketika anak dikawinkan dalam usia anak itu risikonya akan sangat besar. Baik dari sisi pendidikan, kesehatan, dan ekonomi. Nah, inilah yang harus kita perhatikan bersama," ujar Bintang.

"Maka kita sebagai warga negara Indonesia saya yakin hal itu tidak akan dilakukan karena bagaimanapun juga tanggung jawab kita sebagai warga negara kita ingin mencetak anak-anak menjadi generasi penerus bangsa yang punya masa depan baik," tutup Bintang.