Stop Anggap Tabu! Inilah Risikonya Kalau Orangtua Tidak Memberikan Pendidikan Seksual Kepada Anak

By Gabriela Stefani, Rabu, 3 Maret 2021 | 09:12 WIB
Risiko tidak memberikan pendidikan seksual kepada anak (Freepik)

Nakita.id - Kalau Moms melulu merasa tabu untuk membicarakan seksualitas kepada anak, maka akan ada risiko yang dialami oleh Si Kecil.

Tidak dapat dipungkiri bahwa masih banyak orangtua yang merasa canggung untuk membicarakan perihal seksual kepada anak.

Pasalnya membicarakan perihal hubungan seksual kepada anak dianggap tak etis.

Baca Juga: Cegah Hamil di Usia Sangat Muda Seperti Kasus Anak SD dan SMP Ini, Begini Pentingnya Pendidikan Seksual untuk Anak!

Nyatanya pendidikan seksual tidak hanya seputar hubungan seksual, tetapi ada juga membahas mengenai jenis kelaminnya serta emosi dan perilaku Si Kecil yang berkaitan dengan jenis kelaminnya.

Pembahasan itu harus dimulai sedini mungkin dan bisa menimbulkan risiko kalau orangtua masih enggan menjelaskan perihal seksual kepada anak.

Seorang psikolong anak dan remaja, Gisella Tani Pratiwi, M. Psi., Psikolog menyebutkan risiko-risiko yang akan dialami anak kalau tidak diberikan pendidikan seksual oleh orangtuanya.

Gisella Tani Pratiwi, M. Psi., Psikolog

Risiko yang akan dialami oleh anak kalau tidak diberikan pendidikan seksual yaitu tidak memahaminya kebutuhan diri yang berkaitan dengan seksual tanpa edukasi dari orangtuanya.

Selain itu, Si Kecil juga tidak memahami pentingnya setiap anggota tubuhnya.

Gisella Tani Pratiwi atau yang akrab dipanggil Ella juga menyebutkan bahwa Si Kecil yang tidak mendapatkan pendidikan seksual akan kesulitan untuk menghargai keberadaan dirinya di setiap tempat.

Baca Juga: Bisa Tingkatkan Risiko Remaja Terjangkit Penyakit Menular Seksual, Jangan Terlambat Edukasi Anak Soal Kesehatan Reproduksi

Dengan tidak menghargai keberadaan dirinya, anak akan mudah dimanfaatkan oleh orang-orang yang berniat jahat.

"Itu salah satu yang dasar sih dalam pendidikan seksual komprehensif supaya seorang anak dari masa dini sampai remaja memahami bahwa dirinya masing-masing adalah seseorang yang berharga dengan segala ketubuhannya anggota tubuhnya termasuk anggota alat kelaminnya," jelas psikolog yang praktik di Psycoach Human Integra.

Ella menekankan sebenarnya alat kelamin juga bagian dari anggota tubuh yang setara dengan anggota tubuh lainnya seperti mata, telinga, dan lainnya.

"Mata dengan alat kelamin kan sebenarnya bagian tubuh juga. Nah dari situ anak akan belajar tentang keberhargaan dirinya," jelas Ella.

Ella juga menyebutkan bahwa pendidikan seksual yang minim akan membuat anak tidak mengetahu hak-hak dari apa yang dimilikinya.

Baca Juga: Sering Tak Disadari, Kenali Tanda-tanda Alami 'Sexual Abuse' Berikut Ini

"Tentang apa yang dia lakukan supaya membantu mencegah dan apa yang bisa dilakukan kalau misalkan ada hal-hal yang menyalahi haknya. Hak akan perlindungan keselamatan dirinya," jelas Ella.

Semua masalah tersebut ketika dialami oleh anak akan membuat Si Kecil rentan mengalami pelecehan seksual.

Dengan orangtua memberikan pendidikan seksual, Si Kecil akan memahami bagian-bagian privasinya sehingga mudah untuk ia memahami ketika ada tanda-tanda pelecehan seksual kepadanya.