Kelainan Lubang Kencing yang Dialami Aprilia Manganang Harusnya Bisa Diketahui Sejak Lahir, Kok Baru Ketahuan Sekarang?

By Kirana Riyantika, Rabu, 10 Maret 2021 | 08:01 WIB
Hipospadia yang dialami Aprilia Manganang baru teredintifikasi saat dewasa (Instagram@apriliamanganang)

Nakita.id - Salah satu mantan atlet voli nasional yang memiliki banyak penggemar adalah Aprilia Manganang.

Aksi lapangan yang hebat, badan yang kekar, dan senyuman manis merupakan sederet alasan banyak yang mengaguminya.

Sebelumnya, Aprilia Manganang dikenal sebagai seorang perempuan meski memiliki badan kekar berotot.

Baca Juga: Selama Ini Dianggap Perempuan Kekar, Mantan Atlet Voli Putri Sersan Aprilia Manganang Resmi Mengubah Gendernya

Dikutip dari Kompas.com, kabar terbaru mengatakan bahwa Aprilia Manganang dinyatakan seorang laki-laki.

Kok bisa? Ternyata, selama ini Aprilia Manganang memiliki kondisi medis langka yang disebut Hipospadia.

Dilansir dari Mayo Clinic, Hipospadia merupakan kondisi kelainan sejak lahir, dimana lubang uretra berada di bawah penis, bukan di ujung.

Uretra adalah saluran tempat urin mengalir dari kandung kemih menuju keluar tubuh.

Pada beberapa kasus, penderita hipospadia memilliki lubang uretra di dalam kepala penis.

 

Baca Juga: Ramalan 2021, Zodiak Karier Hari Ini: Aries Mulai Memiliki Jadwal yang Padat, Cancer Hindari Membuat Keputusan yang Cepat

 

Bahkan, pada kasus langka lubang berada di bawah skrotum.

Beberapa gejala dari penderita hipospadia adalah sebagai berikut:

1. Lubang uretra berada di lokasi selain ujung penis

2. Lekukan penis ke bawah

3. Penampilan penis berkerudung karena hanya bagian atas penis yang tertutup kutup

4. Ketika buang air kecil, urin tidak menyembur dengan normal

Baca Juga: Jerawat Breakout Buat Tak Percaya Diri, 5 Langkah Ini Bantu Mengatasinya

Sebagian besar kasus hipospadia bisa didiagnosis ketika bayi sehingga bisa segera dilakukan tindakan operasi.

Namun, tidak sedikit pula penderita hipospadia tidak terdiagnosis hingga dewasa seperti Aprilia Manganang.

Hal ini dikarenakan lubang uretra tidak begitu kentara sehingga sulit diidentifikasi oleh orang awam.

Perlu bantuan tenaga medis untuk memastikan kondisi tersebut.

Beberapa tes yang dilakukan diantaranya tes urologi, pengecekan organ-organ kelamin, serta pengecekan hormon.

intarnya Bangkai Ditutupi, Pakar Mikro Ekspresi Bongkar Hubungan Gisel dan Wijin Tampak Tertekan, Ada Apa?

Hipospadia terjadi saat perkembangan uretra tidak normal ketika janin laki-laki mengalami pembentukan penis.

Beberapa faktor yang mungkin terkait dengan hipospadia adalah sebagai berikut:

1. Sejarah keluarga

Kondisi ini lebih sering terjadi pada bayi yang memiliki keluarga dengan riwayat hipopasdia.

2. Genetika

Variasi gen tertentu mungkin berperan dalam gangguan hormon yang merangsang pembentukan alat kelamin pria.

Baca Juga: Pantas Tak Sudi Beri Restu Nikah, Adik Beberkan Sikap Kalina Ocktaranny yang Sakiti Hati Ayahnya karena Lakukan Ini: 'Minta Maaf Dulu'

3. Ibu hamil di atas usia 35 tahun

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan risiko hipopasdia pada bayi laki-laki yang lahir dari perempuan berusia di atas 35 tahun.

4. Paparan zat tertentu selama kehamilan

Ada beberapa spekulasi tentang hubungan antara hipospadia dengan paparan zat tertentu pada ibu hamil.