Normalkah Tumbuh Kembang Anak Usia 1-3 Tahun Apabila Berat Badannya Semakin Menurun? Berikut Penjelasannya Menurut Ahli

By Shinta Dwi Ayu, Rabu, 17 Maret 2021 | 15:00 WIB
Tumbuh kembang bayi 1-3 tahun. (Freepik)

Nakita.id - Menjadi seorang Moms tentu saja bukan perkara yang mudah bagi kebanyakan orang.

Apalagi Moms yang baru pertama kali memiliki buah hati, tentunya akan mudah dilanda rasa khawatir.

Banyak Moms yang khawatir apabila tidak bisa merawat Si Kecil dengan baik. 

Seperti yang kita ketahui, merawat anak dengan cara yang kurang baik tentu saja akan menganggu tumbuh kembang sang buah hati.

Apabila tumbuh kembang sang buah hati terganggu maka akan mendatangkan dampak buruk ke depannya. 

Baca Juga: Jessica Iskandar Temani El Barack Main Motocross, Siapa Sangka Olahraga Ini Berikan 3 Manfaat untuk Tumbuh Kembang Si Kecil, Yuk Cari Tahu!

Cara mengetahui tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun optimal atau tidak

Pada peliputan khusus yang dilakukan Nakita.id kali ini akan membahas tuntas mengenai tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun alias Batita.

Untuk mengetahui apakah tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun itu optimal atau tidak Moms harus rajin melakukan pemeriksaan.

Pemeriksaan yang dimaksud adalah mulai dari tinggi badan Si Kecil, berat badan, hingga lingkar kepala.

Normal kah tumbuh kembang anak usia 1-3 tahun apabila berat badannya semakin menurun?

Memasuki usia Batita tentu saja Moms akan dirundung rasa khawatir, pasalnya banyak anak yang justru mengalami penurunan berat badan di usia tersebut. 

Menurut salah seorang ahli bernama dr. A.A.A. Putu Indah Pratiwi Sp.A seorang salah seorang dokter spesialis anak dari Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya, Tangerang Selatan, mengungkapkan bahwa penurunan berat badan pada anak saat usia Batita sangat wajar terjadi.

"Memasuki tahun kedua kehidupannya (masa batita – usia 1 sampai dengan 3 tahun), pertumbuhan anak akan melambat. Berat badan yang awalnya bertambah pesat (sekitar 500 gram - 1 kilogram) di bulan-bulan pertama, di masa balita ini hanya bertambah 2-3 kilogram dalam 1 tahun.  Tinggi badan yang bertambah 1-2 sentimeter/bulan saat bayi, di masa batita ini hanya bertambah 5-12 sentimeter/tahun," ungkap dr. A.A.A. Putu Indah Pratiwi Sp.A dalam wawancara khusus bersama Nakita.id, (15/03/2021).

dr. A.A.A, Putu Indah Pratiwi, Sp. A, Rumah Sakit Pondok Indah, Bintaro Jaya.

Baca Juga: Hari Perempuan Internasional: Ini yang Perlu Moms Perhatikan untuk Tumbuh Kembang Anak

Nantinya di usia 1-3 tahun Si Kecil juga akan mengalami banyak perubahan bentuk tubuh Moms.

"Bentuk dan proporsi tubuh anak pun berubah. Anak tidak lagi tampak bulat dengan perut yang buncit seperti bayi, anak biasanya tampak lebih ramping dan lebih aktif bergerak. Di usia ini anak banyak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya," tambahnya.

Faktor penyebab berat badan anak usia 1-3 tahun menurun

Sebenarnya ada banyak faktor yang membuat berat badan anak usia 1-3 tahun menurun.

Namun, yang paling utama adalah pola kebiasaan makan anak yang mulai berubah.

Apabila hal tersebut terjadi, Moms tidak perlu pusing! pasalnya meski pola kebiasaan makan anak berubah drastis dan membuat berat badannya turun akan tetapi di sisi lain kemampuan eksplorasi Si Kecil justru akan meningkat.

"Perubahan fisik ini biasanya diikuti dengan perubahan nafsu makan dan kebiasaan makan anak. Pertumbuhan yang melambat biasanya membuat nafsu makan anak terlihat berkurang. Kemampuan eksplorasi anak yang meningkat membuat anak tidak lagi berlama-lama duduk di kursi makannya. Di masa eksplorasi ini timbul juga neophobia - anak enggan untuk mencoba makanan baru – yang sebetulnya adalah mekanisme ‘pertahanan’ anak agar tidak asal memakan semua benda saat ia mengeksplorasi sekitarnya; namun sering kali membuat orang tua pusing karena anak cenderung banyak menolak makanan," ungkap dr. A.A.A. Putu Indah Pratiwi Sp.A.

dr. A.A.A. Putu Indah Pratiwi Sp.A mengatakan, masa-masa sulit makan anak akan berubah apabila Moms dan Dads mau memberikan contoh pola makan yang baik.

Baca Juga: Miliki Dampak Pada Tumbuh Kembang Si Kecil, Ini yang Harus Dilakukan Orangtua Jika Ada Jadwal Imunisasi dan Vaksinasi yang Terlewat

"Pemantauan pertumbuhan tetap memegang peranan penting di masa ini. Pengukuran berat badan, tinggi badan, dan lingkar kepala setiap kunjungan kesehatan anak harus tetap dilakukan. Semua parameter pertumbuhan harus bertambah sesuai kurva pertumbuhan anak. Apabila dalam pemantauan pertumbuhan, semua parameter ini bertambah, biasanya anak tidak memerlukan tambahan nutrisi khusus. Masa-masa sulit makan ini akan berlalu juga selama orang tua memberikan contoh pola makan yang baik (waktu makan yang teratur, pilihan makanan yang sehat, makan bersama keluarga 1 - 2 kali seminggu). Perhatian lebih dan intervensi nutrisi dapat diberikan pada anak-anak yang tidak tumbuh secara optimal sesuai kurva pertumbuhannya," tutupnya.