Niat Baik Takziah ke Tetangga yang Meninggal, Puluhan Warga Dusun di Sleman Malah Tertular Covid-19

By Nita Febriani, Selasa, 30 Maret 2021 | 17:30 WIB
Ilustrasi Covid-19 (Freepik)

Nakita.id - Kabar mengejutkan terjadi di dua desa di Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Warga desa yang berniat baik untuk takziah karena ada tetangga yang meninggal dunia, malah tertular virus Covid-19 secara massal.

Takziah sendiri merupakan kunjungan untuk menyatakan turut berduka cita atau belasungkawa pada keluarga yang salah satu anggotanya berpulang.

Baca Juga: Peran Ibu di Masa Pandemi Covid-19 Kian Penting, Simak Tips Menghadapi Krisis Biar Moms Tak Terserang Kecemasan hingga Burn Out

Tradisi ini diketahui memang masih sangat lekat dan umum dilakukan warga desa saat ada tetangganya yang meninggal dunia.

Namun sayangnya, di tengah pandemi Covid-19 seperti sekarang, niat baik untuk melakukan takziah justru bisa berakibat buruk.

Klaster takziah ini muncul Dusun Plalangan, Desa Pondowoharjo, Kecamatan Sleman, Kabupaten Sleman.

Kepala Puskesmas Kecamatan Sleman Elyza Sinaga menjelaskan, saat itu ada salah seorang warga Plalangan yang meninggal dunia, tetapi bukan karena Covid-19.

Rupanya warga yang datang takziah bukan hanya warga Dusun Plalangan saja, tetapi ada juga yang dari kecamatan lain, bahkan luar kota.

Laporan mengenai adanya kasus positif di Plalangan diterima Elyza pada 12 Maret 2021.

Setelah mengetahui adanya kasus positif, puskesmas segara melakukan tracing, terutama bagi mereka yang sempat berkontak dengan kasus positif.

"Pada waktu itu ada empat (orang yang positif), kemudian yang empat itu kita telusuri dan berkembang menjadi 32," terangnya.

Baca Juga: Ivan Gunawan Diam-diam Ternyata Sempat Alami Covid-19, Ruben Onsu Malah Larang Sang Sahabat Gembar-gembor Ceritakan Kondisinya ke Publik, Ada Apa?

Pada Senin (29/3/2021), diadakan tes swab antigen massal pada 395 undangan yang diberikan.

"Yang hadir mohon maaf saya belum terima rekapannya. Ada empat RT itu, tapi kita utamakan RT yang tempatnya orang meninggal itu kalau bisa seluruhnya ikut," kata dia.

Jika dalam pemeriksaan menunjukkan hasil positif, warga tersebut akan dites swab polymerase chain reaction (PCR). Pihaknya juga akan melakukan tracing bila diketahui ada yang positif.

Tak hanya itu, Juru Bicara Pemerintah Daerah DIY untuk Penanganan Covid-19 Berty Murtiningsih mengatakan, ada pula kasus lain dimana 44 warga yang positif berdasarkan hasil swab antigen usai melakukan kegiatan takziah.

Ini terjadi di Dusun Blekik, Desa Sardonoharjo, Kecamatan Ngaglik dan Dusun Plalangan, Desa Pondowoharjo, Kecamatan Sleman

Berjarak beberapa hari usai takziah, salah satu pemilik rumah merasakan adanya gejala Covid-19 dan memeriksakan kondisi kesehatannya.

Setelah diketahui adanya kasus positif, pihak puskesmas pun bergerak cepat untuk melakukan penyelidikan epidemiologi dan tracing ke Dusun Blekik pada Rabu (24/3/2021).

Semua orang yang sempat melakukan kontak dengan si tuan rumah, dites swab antigen.

"Hasilnya, 22 orang dinyatakan positif antigen. Sedangkan 126 dinyatakan negatif," ujar Berty.

Baca Juga: Sama-sama Positif Covid-19, Rey Mbayang Tunjukkan Kondisi Perut Dinda Hauw yang Sedang Hamil Sambil Berusaha Mengenyahkan Virus dengan Cara Ini

Tes massal selanjutnya dilangsungkan pada Jumat (26/3/2021). Dari 174 orang yang hadir, 152 orang dinyatakan negatif. "Hasilnya yang positif antigen 22 orang," sebutnya.

Bagi yang menunjukkan hasil positif, dibawa ke selter Gemawang di Sleman untuk menjalani isolasi.

Sedangkan bagi yang dinyatakan negatif diminta untuk menjalani karantina di rumah masing-masing selama 10 hari dan dipantau oleh tim gugus tugas.

 

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Klaster Takziah di Sleman, Puluhan Warga di Dua Dusun Positif Covid-19"