3 Perempuan Jadi Tersangka Aksi Bom Bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Perannya di Lapangan Mulai dari Motivator Hingga Pengantar

By Gabriela Stefani, Rabu, 31 Maret 2021 | 11:55 WIB
Detik-detik ledakan di depan Gereja Katedral Makassar (YouTube KOMPAS TV)

Nakita.id - Tersangka dari kasus ledakan di depan Gereja Katedral Makassar pada Minggu (28/3/2021) sudah ditetapkan.

Diketahui pada Minggu kemarin pukul 10.30 WITA terjadi ledakan di depan gereja Katedral Makassar yang dibawa menggunakan motor.

Pria yang biasa mengatur parkiran Gereja mengakui bahwa sebelum ledakan memang ada 2 orang yang berboncengan yang ia halangi untuk masuk.

Kemudian bom tersebut pun meledak di depan Gereja hingga membuat petugas parkir pun mengalami luka-luka.

Baca Juga: Sempat Hadap-hadapan dengan Terduga Pelaku, Korban Selamat Ledakan di Gereja Katedral Makassar Ceritakan Kronologi Datangnya Pria yang Memaksa Masuk dengan Sepeda Motor

Dari ledakan tersebut, pihak kepolisian sudah mulai mendapatkan beberapa tersangka dari aksi pengeboman tersebut.

Desus 88 Antiteror Polri sebelumnya sudah menangkap 4 tersangka teroris dalam aksi bom bunuh diri.

Kemudian, Densus 88 pun kembali menetapkan 3 orang untuk menjadi tersangka.

Dan ketiganya berjenis kelamin perempuan serta memiliki perannya masing-masing di lapangan.

"Jadi untuk sementara ini pengembangan di Makassar, 7 orang dalam proses penyidikan, kemudian meninggal 2 orang. Jadi total semua sementara 9.

"Artinya updatenya bertambah 3 tersangka, Ketiganya adalah perempuan," jelas Kabag Penum Humas Polri Kombes Pol Ahmad Ramadhan di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (30/3/2021) yang dikutip dari Tribuntimur.com.

Tersangka pertama berinisial MM dengan peran sebagai motivator.

MM berperan untuk memotivasi pasangan suami istri yang menjadi pelaku ledakan bom bunuh diri yaitu Lukman dan Dewi.

Baca Juga: Suami Istri Terduga Pelaku Ledakan di Gereja Katedral Makassar Ternyata Masih Satu Jaringan dengan Pengeboman Surabaya Tahun 2018, Ini Faktanya

"MM ini perempuan atau wanita yang perannya adalah mengetahui persis perencanaan amaliyah Lukman dan Dewi dan memberikan motivasi kepada yang bersangkutan.

"Dia mendapat motivasi untuk jihad dan syahid dari saudara SAS yang telah ditangkap dan dia juga mengikuti baiat," jelanya.

Selain MM, tersangka selanjutnya yaitu M yang merupakan salah satu pengikut kajian dengan kelompok JAD Makassar.

"Perempuan M juga ini merupakan kakak ipar dari SAS. Kemudian mengetahui saudara SAS mengikuti kajian di Villa Mutiara," kata dia.

Tersangka terakhir yaitu MAN yang berperan sebagai 'mengantarkan' keberangkatan Lukman dan Dewi sebelum melakukan aksinya.

"Dia melihat saudara L saat terakhir menggunakan motor berangkat menuju TKP lokasi pada saat rencana bom bunuh diri dan juga mengetahui SAS mengikuti kajian," ungkap dia.

Ahmad menyebutkan bahwa seluruh tersangka yang ditetapkan tersebut berkaitan dengan kelompok JAD.

"Terkait dengan tersangka teroris yang telah diamankan di Makassar, mereka merupakan kelompok atau terafiliasi langsung dengan jaringan JAD yang sama persis pos mereka atau markas di Villa Mutiara yang ditangkap pada tanggal 6 Januari 2021 lalu," kata dia.

Baca Juga: Terduga Pelaku Bom Bunuh Diri Gereja Katedral Makassar Hamil Saat Lakukan Aksi Keji, Begini Kehidupan Pernikahannya

Sebelumnya Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengungkap fakta baru pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan.

Pelaku L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya.

"Saudara L sempat meninggalkan surat wasiat kepada orangtuanya," ujar mantan Kabareskrim Polri ini saat jumpa pers di Mapolda Sulawesi Selatan, Makassar, Senin (29/3) lalu.