Biasa Jadi Minuman Favorit, Waspada Ternyata Teh Punya Dampak Berbahaya Bagi Kesehatan Bila Dikonsumsi Berlebihan Seperti Ini

By Kirana Riyantika, Rabu, 7 April 2021 | 10:45 WIB
Ilustrasi minum teh (Freepik/cookie_studio)

Nakita.id - Teh adalah salah satu minuman favorit yang digemari tak hanya di Indonesia, tapi di seluruh penjuru dunia.

Beberapa jenis teh yang paling disukai adalah teh hijau, hitam, dan oolong.

Minuman ini memiliki rasa yang sedap serta membuat perasaan menjadi tenang setelah mengonsumsinya.

Tapi, sebaiknya jangan berlebihan dalam meminum teh, Moms.

Baca Juga: Jadi Happy New Parents dengan Coba Manajemen Waktu yang Baik untuk Tetap Dekat dengan Anak Tanpa Melupakan Kepentingan Pribadi

Dikutip dari Healthline, seseorang yang mengonsumsi teh lebih dari 4 cangkir sehari bisa memberikan dampak negatif bagi kesehatan.

Apa saja itu? Berikut ulasannya:

1. Mengurangi penyerapan zat besi

Teh merupakan sumber senyawa tanin.

Tanin disebut dapat mengikat zat besi dari makanan sehingga tidak bisa diserap pencernaan.

Kekurangan zat besi merupakan salah satu kekurangan nutrisi yang paling umum dialami.

Bila seseorang mengalami kekurangan zat besi, maka mengonsumsi teh justru memperparah kondisinya.

2. Meningkatkan kecemasan

Secara alami daun teh mengandung kafein.

Terlalu banyak mengonsumsi kafein dapat menyebabkan perasaan cemas, gelisah, bahkan stres.

Dalam satu cangkir teh mengandung 11-61 mg kafein.

Teh hitam cenderung memiliki lebih banyak kafein dibandingkan teh hijau dan teh putih.

Baca Juga: Atta Halilintar Ajak Aurel Hermansyah Bulan Madu, Beli 'Peralatan Tempur Honeymoon' Segini Banyak

Menurut penelitian, umumnya dosis kafein di bawah 200 mg per hari tidak memberikan efek kecemasan.

Namun, beberapa orang lebih sensitif terhadap efek kafein.

3. Kualitas tidur jadi buruk

Kafein yang terkandung pada teh bisa berdampak pada mengganggu siklus tidur.

Melatonin adalah hormon yang memberi sinyal pada otak Anda bahwa sudah waktunya untuk tidur. 

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat produksi melatonin, mengakibatkan kualitas tidur yang buruk.

Beberapa penelitian menemukan bahwa hanya 200 mg kafein yang dikonsumsi 6 jam atau lebih sebelum tidur dapat berdampak negatif pada kualitas tidur , sedangkan penelitian lain tidak menemukan efek yang signifikan.

4. Maag

Kafein bisa menyebabkan rasa mulas atau memperburuk gejala refluks asam yang sudah ada sebelumnya.

Baca Juga: Selamat Tinggal Sakit Kepala karena Tagihan Listrik! Contek 5 Trik Menghemat Listrik di Rumah Ini

Penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat mengendurkan sfingter yang memisahkan kerongkongan dari perut Moms, memungkinkan isi lambung yang bersifat asam lebih mudah mengalir ke kerongkongan.

Selain itu, kafein juga dapat berkontribusi pada peningkatan produksi asam lambung total.

5. Komplikasi kehamilan

Paparan kafein tingkat tinggi dari minuman seperti teh selama kehamilan dapat meningkatkan risiko komplikasi, seperti keguguran dan berat badan lahir bayi rendah.

Sebagian besar penelitian menunjukkan bahwa risiko komplikasi tetap relatif rendah jika Anda menjaga asupan kafein harian di bawah 200-300 mg.

American College of Obstetricians and Gynecologists merekomendasikan asupan kafein tidak melebihi 200 mg.