Hati-hati! Tak Hanya di Media Sosial, Cyberbullying pada Anak juga Ternyata Bisa Terjadi Melalui 2 Hal Ini

By Ratnaningtyas Winahyu, Rabu, 7 April 2021 | 16:15 WIB
Cyberbullying pada anak semakin marak terjadi (Freepik.com)

Nakita.id – Moms dan Dads wajib tahu, inilah cyberbullying pada anak yang kini begitu marak terjadi.

Perkembangan teknologi dan dunia digital memang bak dua sisi mata pisau.

Pasalnya, meski memberikan banyak kemudahan, hal tersebut juga bisa membawa keburukan apalagi jika tidak digunakan secara baik dan bijak.

Baca Juga: Begini Cara Didik Anak Agar Tidak Jadi Pelaku dan Korban Bullying di Sekolah, Bisa Dimulai Sejak Sebelum Masuk Sekolah Pertamanya

Salah satu risiko yang kerap terjadi adalah adanya cyberbullying.

Moms dan Dads mungkin sudah sering mendengar cyberbullying sebelumnya.

Namun, supaya lebih jelas, yuk kita simak apa itu cyberbullying menurut psikolog.

Walaupun telah sering mendengar, tapi mungkin Moms dan Dads belum mengetahui secara pasti apa itu cyberbullying.

Maka dari itu, Nakita.id secara eksklusif mewawancarai Psikolog Klinis Anak dan Remaja dari Klinik Psikologi Mentari Anak, Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog.

Menurut Firesta, cyberbullying sebenarnya serupa dengan perilaku bullying pada umumnya.

Baca Juga: Bawa Kasus Ancaman Kedua Anaknya ke Jalur Hukum, Ruben Onsu Akui Bingung Jika Betrand Peto Bertanya soal Bullying yang Dialaminya

Hanya saja, medium yang digunakan adalah dunia maya.

Cyberbullying merupakan tindakan bullying, atau dalam bahasa Indonesia adalah perundungan, yang dilakukan atau terjadi di dunia maya,” ujar Firesta ketika dihubungi oleh Nakita.id via telepon, Selasa (6/4/2021).

Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog Klinis Anak dan Remaja, Klinik Psikologi Mentari Anakku

Lantas, apa itu perilaku bullying?

Firesta mengatakan ada beberapa hal yang menjadi tanda bullying terjadi.

Mulai dari bentuk tindakannya, intensitasnya, hingga dilakukan kepada siapa.

“Akan tetapi, sebelumnya, kita perlu memahami tindakan bullying terlebih dahulu. Bullying sendiri adalah tindakan agresif atau menyakiti, yang dilakukan berulang-ulang, terhadap seseorang yang dianggap lemah, terdapat perbedaan kekuatan antara pelaku dan korban,” jelas Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog.

Baca Juga: Siap Seret Pihak Pembully Sang Putri Sulung ke Jalur Hukum, Nola Be3 Ungkap Bukti Cuitan Naura yang Menerima Bully Sejak Lama

Adapun medium yang dapat menjadi sarana terjadinya cyberbullying juga beragam.

Nah, yang membedakan kedua hal tersebut adalah cyberbullying dilakukan di dunia maya, menggunakan teknologi digital,” kata Firesta Farizal, M.Psi, Psikolog, Psikolog Klinis Anak dan Remaja.

“Dalam hal ini, cyberbullying bisa terjadi di media sosial, aplikasi chat, ataupun game online,” pungkasnya dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id.