Usia Bukan Patokan, Beginilah Cara Mengetahui Apakah Anak Sudah Waktunya Sekolah Atau Belum Versi Kolaborasi Sonora Parenting dengan Nakita.id

By Gabriela Stefani, Jumat, 9 April 2021 | 14:17 WIB
Tanda anak siap sekolah dan dampak anak disekolahkan terlalu dini (Freepik)

Nakita.id - Ketika anak memasuki usia 4 atau 5 tahun, orangtua akan sibuk memilihkan sekolah yang terbaik untuk Si Kecil.

Terkadang orangtua menjadikan usia menjadi patokan anak mulai bersekolah.

Bahkan tidak jarang juga orangtua yang merasa lebih cepat memasukkan anak ke sekolah akan lebih baik.

Pasalnya anak menjadi lebih cepat mendapat pembelajaran dibandingkan anak lainnya.

Baca Juga: Coba 2 Cara Mudah Ciptakan Quality Time Bersama Keluarga di Rumah Ala Kolaborasi Sonora Parenting dengan Nakita.id

Rupanya tidak bisa seperti itu loh Moms.

Nah melalui Kolaborasi Sonora dengan Nakita.id pada Jumat (9/4/2021) dengan tema "Benarkah Semakin Muda Usia Anak, Semakin Baik Masuk Sekolah?", Editor in Chief Nakita.id, David Togatorop akan menjawab kebingungan orangtua terkait sekolah perdana Si Kecil.

David menekankan bahwa sebenarnya bukan usia yang menjadi patokan anak mulai dimasukkan ke sekolah.

Tetapi ada tanda-tanda anak siap sekolah yang harus diperhatikan.

David menyebutkan setidaknya ada 7 tanda kesiapan anak sekolah yang orangtua harus perhatikan.

Tanda pertama yaitu ketertarikannya dengan sekolah seperti menyukai alat tulis untuk corat-coret.

Kemudian anak antusias ketika dibacakan buku cerita dengan menunjukkan respons seperti alur ceritanya.

Anak juga akan tertarik dengan hal-hal yang terikat dengan sekolah seperti seragam atau tas sekolah.

Dengan begitu David menyarankan Moms untuk membelikannya tas sekolah dan kalau anak tertarik untuk sekolah ia akan gemar memasukkan barang apapun ke tasnya.

Baca Juga: Jangan Salah! #FamilyQuality Berbeda dengan Quality Time, Yuk Simak Penjelasannya Menurut Kolaborasi Sonora Parenting dengan Nakita.id

Tanda keempat yang menunjukkan anak sudah siap bersekolah yaitu Si Kecil terlihat mandiri seperti sudah mampu buang air kecil sendiri.

Kemudian anak juga sudah memahami instruksi sederhana seperti mengembalikan mainan ke tempat semula, membuang sampah pada tempatnya, dan sebagainya.

Anak yang bisa melakukan aktivitas prosedural seperti mengenakan baju tangan kanan duhulu kemudian tangan kiri, juga bisa menjadi tanda bahwa ia sudah siap bersekolah.

Dan tanda terakhir bahwa anak sudah siap bersekolah yaitu sosialisasinya terjalin baik seperti dengan teman atau keluarganya.

Tetapi David mengingatkan bahwa orangtua tak harus menunggu sampai 7 tanda tersebut terlihat.

"At least dia sudah bisa mandiri untuk buang air kecil sendiri atau dia sudah mengerti instruksi itu sudah cukup bagaimana orangtua melepas beberapa jam anaknya untuk pergi ke sekolah," jelas David.

Kalau setidaknya belum ada 2 tanda, jangan terlalu buru-buru anak disekolahkan karena bisa berdampak pada kondisi psikologis anak.

"Di extreem level yang paling ujung dia akan mengalami gangguan psikologis. Ada yang bilang itu ADHD jadi dia mengalami disorder perlakuan,"

"Gak bisa diatur, gak bisa diam itu bukan karena karakternya tapi ada suatu trigger yang membuat dia berperilaku seperti itu salah satunya tertekan," jelas David.

Sementara sebelum mencapai tingkatan paling parah, anak bisa mengalami jenuh hingga kemunduran akademis karena otaknya terlalu lelah belajar sejak awal di saat ia belum siap.

Baca Juga: Apa yang Dimaksud SUREvival Parenting Pasca Pandemi? Begini Penjelasannya Menurut Kolaborasi Sonora Parenting dengan Nakita.id

Lalu bagaimana kalau terlambat sekolah?

"Tidak ada kata terlambat untuk belajar dimikian juga tidak ada kata terlambat untuk sekolah. Pendidikan formal hanya 5-6 jam di sekolah di luar itu ada banyak waktu untuk memberikan pengajaran pada anaknya," jelas David.

Kalau pun anak sampai terlambat dan malu karena memiliki postur badan serta usia yang berbeda dengan teman-temannya, David menyarankan orangtua untuk memberikan pengertian pada anak bahwa meski berbeda mereka tetap temannya.