Bolehkah Mandi Junub Setelah Imsyak? Simak Begini Kata Ustaz

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Sabtu, 24 April 2021 | 19:30 WIB
ilustrasi mandi junub (freepik)

Nakita.id - Bagi pasangan suami-istri, pasti harus mengetahui tentang tata cara mandi junub setelah melakukan hubungan suami istri.

Seperti yang kita tahu, mandi wajib atau mandi junub wajib dilakukan bagi setiap muslim yang sedang berhadas besar, salah satunya setelah melakukan hubungan suami istri.

Akan tetapi, banyak yang masih penasaran bagaimana tata cara mandi wajib atau mandi junub dan kapan mandi junub harus dilakukan sebelum menjalani ibadah puasa.

Banyak juga yang menanyakan apakah mandi junub boleh dilakukan setelah imsyak atau tidak?

Baca Juga: Atta Halilintar Ternyata Punya Kebiasaan Seperti Ini Setiap Menjelang Pagi yang Bikin Aurel Hermansyah Tak Kuat Membayangkannya, 'Wah Bahaya!'

Berbagai pertanyaan tersebut dijawab oleh Ustaz Dr. H. Syamsul Bakri, S. Ag., M.AG, seorang akademisi dari IAIN Surakarta dalam program TANYA USTAZ oleh Tribunnews.

Muncul salah satu pertanyaan, apakah mandi junub setelah imsyak, sah atau tidak?

Melansir dari Tribunnews, Syamsul Bakri mengungkapkan bahwa ada sebuah hadis yang menjelaskan tentang waktu mandi junub.

Ada sebuah hadis yang menjelaskan tentang apa yang dilakukan Rasulullah SAW ketika memasuki waktu Subuh dalam keadaan junub.

Dr. H. Syamsul Bakri menjelaskan, Rasulullah SAW ketika itu sudah memasuki waktu fajar atau waktu subuh, dan Rasulullah dalam keadaan junub, maka kemudian Rasulullah melakukan mandi junub dan melanjutkan puasa.

Artinya, kondisi junub bukanlah merupakan syarat sahnya puasa.

Diungkapkan Syamsul Bakri, kondisi junub tidak membatalkan puasa, baik berhubungan suami istri maupun karena mimpi basah, dan lainnya.

Seseorang dalam kondisi junub dan sudah memasuki waktu subuh puasanya dinyatakan tetap sah.

Baca Juga: Puasa Tetap Sah Meski Lupa Mandi Setelah Berhubungan Intim Saat Bulan Ramadan, Tapi Segera Lakukan Junub dengan Cara Seperti Ini

Bahkan jika kondisi junub sampai siang hari, puasanya tetap dianggap sah.

Akan tetapi, seseorang dalam kondisi junub dikatakan berdosa karena melewatkan salat subuh.

Kesimpulannya, tidak ada masalah jika seseorang dalam kondisi junub tetap melakukan atau melaksanakan ibadah puasa.

Tata Cara Mandi Junub

Lalu bagaimana tata cara mandi junub?

Sebelum melakukan mandi junub, harus membaca niat mandi junub.

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَكْبَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Ghusla Lifrafil Hadatsil Akbari Fardhan Lillahi Ta'aala.

Artinya: Aku berniat mandi besar untuk menghilangkan hadats besar fardhu karena Allah ta'aala.

Dan inilah tata cara mandi junub:

- niat

- mendahulukan mengambil air wudu, yakni sebelum mandi disunatkan berwudu terlebih dahulu

- menghadap kiblat sewaktu mandi dan mendahulukan bagian kanan dari pada kiri

Baca Juga: Jangan Sampai Keliru, Berikut Ini Cara Mandi Besar Usai Haid yang Tepat

- membaca 'Bismillahirrahmaanirrahiim,' pada permulaan mandi

- membasuh seluruh badan menggunakan air, yakni meratakan air ke semua rambut dan kulit

- mendahulukan membasuh segala kotoran dan najis dari seluruh badan

- membasuh badan sampai tiga kali

- membaca doa sebagaimana membaca doa sesudah berwudu.