10 WNI Tertular Covid-19 Varian Baru dari India, Kecepatan Penularan 2 Kali Lebih Kuat Hingga Buat Epidemiolog Khawatir

By Kirana Riyantika, Rabu, 28 April 2021 | 13:15 WIB
Ilustrasi kondisi kremasi di India (Instagram@indiacovid-19newsupdate)

Nakita.id - Kasus Covid-19 di India mengalami gelombang kedua.

Sebelumnya, gelombang pertama Covid-19 di India sempat turun di Februari 2021 lalu.

Saat gelombang pertama turun, pemerintah India melonggarkan protokol kesehatan.

Alhasil, kasus Covid-19 mengalami gelombang kedua pada akhir Maret 2021.

Baca Juga: Moms, Alergi Susu Sapi Ternyata Berbeda dengan Intoleransi Laktosa

Bahkan, penambahan kasus Covid-19 di India pada Senin (26/4) mencapai lebih dari 350 ribu.

Dikabarkan ada virus Covid-19 varian baru yang penyebarannya dua kali lebih kuat dari yang pertama.

Sebanyak ratusan WN India melakukan eksodus dengan datang ke Indonesia untuk menjauhi pandemi Covid-19 di India pada beberapa waktu lalu.

Setelah jadi polemik, pemerintah memutuskan mengembalikan para WN India.

Dikutip dari Kompas.com, terungkap ada 10 orang WNI yang positif Covid-19 varian baru dari India.

Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan mengungkapkan virus Covid-19 varian baru dari India sudah menyebar di beberapa wilayah di Indonesia.

"Virus itu sudah masuk juga di Indonesia, ada 10 orang yang sudah terkena virus," kata Budi Gunadi di Jakarta, Senin (26/04/2021).

Dia menjelaskan, dari 10 orang, enam di antaranya merupakan kasus impor atau berasal dari luar negeri.

Baca Juga: Perut Anak Kembung dan Berbunyi Bukan Selalu Idap Penyakit Bahaya, Ternyata Ini Penyebabnya

Adapun sisanya merupakan transmisi lokal, yaitu di Sumatera dua orang, seorang di Jawa Barat, dan seorang lagi di Kalimantan Selatan.

Tetapi Budi Gunadi tidak merinci nama varian atau hasil mutasi virus corona yang berasal dari India itu.

Dicky Budiman selaku Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia mengungkapkan kelemahan Indonesia dalam menangani kasus ini.

"Kita sudah lemah dari awal (dalam pelacakan kasus)," tutur Dicky Budiman.

"Saking tidak jelasnya, dari mana (awal mula kasus) ini sudah tidak jelas. Ini yang terjadi di Indonesia," imbuhnya.

Menurut Dicky Budiman, virus Covid-19 varian baru ini begitu cepat penyebarannya.

Bila Covid-19 sebelumnya membutuhkan waktu dua minggu untuk penyebaran, maka pada varian baru ini bisa dalam seminggu.

"Sehingga, dari satu bulan itu, bisa ribuan," jelas Dicky.

Apabila Indonesia tidak mampu memperbaiki kinerjanya dalam melacak kasus, demikian Dicky, akan muncul situasi "sulit".

Baca Juga: Kemarin Ngaku Masih Ting Ting Padahal Istri Orang, Hilda Vitria Mendadak Kangen Mantan Usai Digosipkan Kembali Dekat dengan Billy Syahputra

"Ini adalah masa yang kritis buat Indonesia," ujarnya.

Dicky kemudian meminta kepada pemerintah untuk memperkuat dalam membatasi dan mengawasi mobilitas masyarakat di perbatasan baik di darat, laut, dan udara.

"Tindakan karantina, termasuk juga penguatan di dalam merespon 3T (test, tracing, dan treatment), vaksinasi terutama bagi kelompok rentan, 5M, serta surveillance genomic (pelacakan genom), harus ditingkatkan," kata Dicky.