Penyandang Diabetes Jangan Gampang Percaya, 5 Informasi Soal Penyakit Ini Ternyata Cuma Mitos!

By Nita Febriani, Rabu, 28 April 2021 | 19:00 WIB
Ilustrasi diabetes. (Pixabay/stanias)

Nakita.id - Ada banyak informasi yang salah atau mitos beredar soal penyakit diabetes.

Informasi yang salah ini pada akhirnya malah menghalangi penerapan pola hidup sehat bagi penyandang diabetes.

Padahal diabetes tergolong penyakit yang banyak diidap oleh masyarakat.

Bahkan data menunjukkan Indonesia menempati urutan ke-6 dari sepuluh negara dengan jumlah pasien diabetes tertinggi.

Dr. Suharko Soebardi, SpPD, Spesialis Penyakit Dalam Subspesialis Endokrinologi, menyayangkan karena masih banyak mitos salah yang berkembang di masayarakat.

Baca Juga: Selain karena Saraf Terjepit, Penyebab Kaki Pegal di Malam Juga Bisa karena Diabetes hingga Gangguan Lain Ini

"Kalau sudah terkena, tidak bisa diobati karena itu penting sekali kita mendapatkan informasi yang benar," jelas Dr. Suharko seperti dikutip dari Kompas.com.

Beberapa mitor yang seharusnya tak lagi dipercaya menurut dokter yang berpengalaman lebih dari 20 tahun ini antara lain:

1. Diabetes terbagi menjadi dua jenis yaitu kering dan basah

Masyarakat secara umum membagi penyakit ini menjadi dua jenis yakni diabetes kering dan diabetes basah yang didasarkan pada gejala yang ditimbulkan pada penderitanya.

Penderita diabetes yang kehilangan berat badan secara ekstrem kerap dianggap menderita jenis yang kering.

Sebaliknya, penderita diabetes basah dianggap sulit sembuh jika memiliki luka terbuka.

Dr. Suharko menegaskan pembagian ini tidak benar dan menjadi informasi yang salah.

Penyakit ini memang terbagi menjadi dua namun jenisnya yaitu diabetes tipe satu dan diabetes tipe dua.

Diabetes yang pertama terjadi karena sistem kekebalan tubuh penderita menyerang dan menghancurkan sel-sel pankreas yang memproduksi insulin.

Sedangkan diabetes tipe dua disebabkan sel-sel tubuh yang menjadi kurang sensitif terhadap insulin sehingga tidak bekerja optimal.

Baca Juga: Happy Moms Happy Ramadan, Oatmeal Jadi Menu Terbaik Sahur Bagi Penyandang Diabetes

2. Konsumsi obat diabetes seumur hidup berbahaya bagi ginjal

Dalam beberapa kasus, penderita diabetes akan diberikan obat-obatan untuk menjaga kadar glukosa dalam darahnya.

Namun ada kekhawatiran jika konsumsi obat-obatan ini malah akan memicu penyakit ginjal.

Pakar yang menjabat sebagai Internist JEC Eye Hospitals and Clinics ini membantah hal tersebut.

Obat bertujuan baik untuk kerja tubuh penderita diabetes dan bukan malah menyebabkan masalah baru.

3. Tidak boleh makan nasi

Kita sering mendapati larangan makan nasi bagi penderita diabetes karena dianggap dapat meningkatkan kadar gula dalam darah.

Sebaliknya, penderita penyakit ini disarankan untuk beralih pada kentang, umbi atau beras merah yang dinilai lebih sehat.

Dr. Suharko menekankan pentingnya menjada pola makan bukan hanya untuk kesehatan tubuh namun membuat diri kita tetap bahagia.

"Kalau makan nasi merah terus jadi tidak bahagia juga hasilnya buruk," ujarnya berkelakar.

Ia menyarankan untuk mengatur jumlah asupan nasi dalam menu makan harian kita.

Dengan cara ini, tubuh tetap mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanpa berakibat buruk.

Baca Juga: Bukan Dimasak, Manfaat Rutin Minum Jus Pare Ternyata Bisa Bikin Tubuh Berubah Seperti Ini Termasuk Baik untuk Penyandang Diabetes

3. Insulin hanya diberikan pada penderita diabetes yang sudah parah

Diabetes diobati dengan beberapa metode termasuk insulin. Namun pertimbangannya bukan berdasarkan tingkat keparahan penyakit tersebut melainkan karena alasan yang berbeda.

Misalnya saja penderita diabetes tipe 1 akan mendapatkan terapi insulin melalui suntikan untuk mengatur gula darah.

Selain itu, kehamilan juga bisa menjadi alasan pemberian insulin kepada pasien.

4. Ngantuk di pagi hari termasuk gejala diabetes

Ngantuk dan lesu di pagi hari sering dianggap sebagai gejala diabetes. Demikian pula jika seseorang merasa mengantuk setelah makan nasi.

Namun, Dr. Suharko membantah hal tersebut. "Lesu memang sering jadi gejala diabetes tapi tidak bisa langsung memastikannya, harus ada pemeriksaan terlebih dulu," terangnya.

Daripada kebiasaan ngantuk, ia menyoroti pola buang air kecil seseorang sebagai salah satu indikator penting.

Menurutnya, kita boleh curiga akan potensi penyakit ini jika terlalu sering buang air kecil di malam hari.

Terlebih lagi jika sudah membiasakan diri untuk buang air sebelum tidur namun masih terpaksa bangun karena kebelet pipis.

Baca Juga: Ramah Buat Diabetes! Yuk Coba Smoothie Cokelat Chia, Begini Cara Mudah Buatnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "5 Mitos yang Salah soal Penyakit Diabetes, Jangan Mudah Percaya"