Jangan Asal Ikuti Trend Makan Nasi Shirataki Begini Menjaga Asupan Kalori Seimbang untuk Ibu Menyusui yang Sedang Menjalankan Puasa

By Cecilia Ardisty, Senin, 3 Mei 2021 | 08:30 WIB
Menjaga Asupan Kalori Seimbang untuk Ibu Menyusui yang Sedang Menjalankan Puasa (freepik)

Nakita.id - Beberapa dari Moms yang menyusui pasti ingin puasa tetapi bingung dengan kalori atau gizi cukup untuk Si Kecil.

Melihat hal itu, Nakita.id mengadakan Live Instagram dengan tema "Menjaga Asupan Kalori Seimbang untuk Ibu Menyusui yang Sedang Menjalankan Puasa" pada Minggu (2/5/2021).

Instagram Live itu dibuka dengan bahasan tentang sebenarnya seperti apa porsi makan sahur yang tepat.

Baca Juga: Disuntik Vaksin Dalam Kondisi Aktif Menyusui, Chelsea Olivia Beberkan Efek Samping Vaksin Untuk Ibu Menyusui

"Sebenarnya lagi puasa dan tidak puasa, itu makro dan mikro nutrient yang diperlukan itu tetap sama.

Yang beda itu jadwal makannya aja nih. Nah, kalau lagi puasa Ramadan jadi misalnya pas sahur bisa mencakup 40% dari total kalori harian.

Saat sahur 40% ya lalu nanti saat berbuka kira-kira 10%, dan setelahnya makan berat 40% lagi, 10% sisanya boleh ditambah misalnya snack dua jam sebelum tidur," jelas dr. Raissa Edwina Djuanda, M.Gizi, Sp.GK.

Setelah mengetahui porsi sahur 40%, dokter Raissa mengatakan yang benar saat sahur minum air putih dulu satu gelas.

"Lalu boleh makan lengkap dan setelahnya minum air putih lagi dan kalau misalnya untuk menambah ASI ditambah yang cairannya banyak.

Contoh satu gelas susu lagi atau satu gelas jus buah yang airnya banyak contohnya jus semanga dicampur bayam atau sayuran lain," jelas dokter Raissa.

Lantas, saat berbuka seperti asupan kalori yang dibutuhkan oleh ibu menyusui?

Baca Juga: Yakin Bisa Punya Berat Tubuh Ideal Meski Sedang Menyusui, Begini Caranya

"Kalau saat berbuka boleh pakai makanan yang manis tapi memang ada baiknya manisnya itu manis yang alami.

Jadi jangan yang ditambahkan dengan gula terlalu banyak atau pakai gorengan, jadi pakai manis alami misalnya buah potong atau jus buah juga boleh," jelas dokter Raissa.

Kemudian dokter Raissa menjelasakn setelah berbuka boleh 30 menit sampai 1 jamnya makan makanan utama.

"Makannya pun tetap gizinya harus seimbang ya. Jadi ada karbohidrat, contohnya nasi. Lalu ada proteinnya, ini juga sangat penting ya supaya ASInya banyak, ada sayur, dan buah-buahan juga," jelas dokter Raissa.

 

Di sisi lain, mengonsumsi nasi shirataki sedang trend di Indonesia lantas apakah dianjurkan untuk ibu menyusui?

"Shirataki ini memang lagi trend ya buat yang mau turunin berat badan karena kalorinya lebih rendah dibanding nasi biasa.

Jadi shirataki per 100 gram paling hanya 10 sampai 20 kalori sedangkan kalau nasi biasa kalorinya bisa 175," jelas dokter Raissa.

Baca Juga: Bolehkah Moms yang Terinfeksi Covid-19 Menyusui? Ternyata Begini Kata Dokter Spesialis Anak Versi Kolaborasi Sonora Parenting dengan Nakita.id

Dokter Raissa mengatakan nasi shirataki itu seratnya tidak ada, vitamin, dan mineralnya juga minimal sekali hampir tidak ada.

"Sedangkan kalau kita makan nasi putih biasa atau beras merah, beras coklat, dan beras hitam itu masih ada tuh seratnya tinggi, vitamin dan mineralnya juga ada, termasuk mengandung protein juga.

Jadi nasi itu ada proteinnya juga loh sekitar 4 gram per 100 gram nasi.

Jadi kalau untuk ibu menyusui dan ibu hamil kalau saya lebih menyarankan tetap makan nasi biasa dibanding shirataki," pungkas dokter Raissa.