Bete Dengan Jerawat? Berikut Hasil Konsultasi dengan Ahlinya

By Gazali Solahuddin, Sabtu, 10 Februari 2018 | 12:36 WIB
Jerawat di pipi, bisa membuat drop percaya diri ()

Nakita.id - Jerawat adalah momok bagi Moms, betul kan? Karena dia datang tanpa permisi, juga susah sekali untuk diusir.

Moms, ternyata yang bete dengan jerawat tidak hanya Moms, Dads dan anak-anak remaja juga kerap dibuat bete oleh jerawat.

Supaya tidak bete lagi dengan jerawat, simak yuk tanya jawab nakita dengan ahlinya, dr. Indro Poerwanto, Sp.KK dari Klinik Spesialis Karima Medika, Jakarta;

Nakita: Bagaimana Jerawat bisa muncul di kulit wajah, punggung, dan tempat lainnya?

dr. Indro: Berbicara mengenai jerawat, pada dasarnya jerawat adalah keadaan dimana ada sumbatan pada pori-pori kulit sehingga muncul abses atau kantong nanah yang meradang dan terinfeksi.

Nakita: Apa saja yang bisa menyebabkan munculnya jerawat?

dr. Indro: Ini berarti yang dimaksud faktor pencertus. Ok, secara umum ada 2 faktor pencetus jerawat; faktor ektsternal; cuaca panas, polusi, kosmetik, rokok, alkohol, makanan tinggi lemak dan karbohidrat. Faktor internal; hormonal, stres fisik maupun mental, genetik/bakat.

 

Nakita: Bisa diceritakan bagaimana dari dua faktor pencetus di atas bisa muncul jerawat?

dr. Indro: Ok. Begini. faktor internal dan eksternal tersebut dapat merangsang kelenjar minyak/kelenjar sebasea yang terdapat pada lapisan kulit jangat/dermis, dan kemudian menghasilkan minyak/sebum secara berlebihan.

Oh iya. Sebenarnya sebum dalam keadaan normal berfungsi sebagai pelembap kulit, lo. Tapi banyaknya dan kekentalan sebum berlebihan mengakibatkan sumbatan pada pori-pori kulit.

Nah, sumbatan tersebut selanjutnya memunculkan benjolan berisi padatan yang disebut komedo.

Karena ada peradangan, komedo berkembang menjadi jerawat; Papul, benjolan berwarna merah tanpa nanah. Pustul, benjolan merah berisi nanah. Nodus dan kista, benjolan yang lebih dikenal sebagai bisul jerawat alias jerawat batu.

Jika kita berjerawat, coba lihat, jerawat seperti apa yang ada pada kulit kita?

Nakita: Jika sudah berjerawat seperti itu, bagaimana cara penanganan atau mengatasinya? Sebab bagaimanapun jerawat sangat menggangu, apalagi jika di wajah.

dr. Indro: Sebenarnya tidak usah takut dengan jerawat, karena umumnya tidak membahayakan. Tapi memang secara intertain menganggu sekali. Apalagi di wajah, penampilan dan rasa percaya diri kerap drop jika sampai ada jerawat.

Untuk mengatasi jerawat sebenarnya ada beberap cara dan tahapan. Bisa langkah kuratif. Penanganan jerawat paling efektif dilakukan oleh ahli, dalam hal ini dokter kulit.

Ingat, biasanya "menangani" sendiri jerawat yang muncul tidak akan berhasil.

Berikut beberapa langkah penanganan jerawat secara medis:

1. Dengan zat pengelupas

Melepaskan komedo dengan zat pengelupas, semisal belerang/sulfur, asam salsilat, dan resosinol.

2. Antibiotik

Digunakan untuk menekan radang. Biasanya dokter akan memberikan antibiotik yang bisa diminum maupun dioles.

3. Suntik

Penanganan jerawat yang berbentuk nodus dan kista seringkali menggunakan kortikosteroid, baik yang dimunum maupun dioles, atau disuntik.

Kortikosteroid cukup efektif untuk menekan radang dan hasilnya memuaskan.

Cara-cara di atas hanya bisa dilakukan oleh dan atas petunjuk dokter, lo ya.

Penting diingat juga, untuk jerawat penanganannya baiknya tidak sendiri atau terapi-terapi yang tidak jelas. Karena walau tidak berbahaya, jerawat salah penanganan akan merusak kulit. Misal, kulit menjadi bopeng, atau yang parah bisa menjadi infeksi hingga abses kronis.

Nakita: Daripada mengobati, apakah jerawat bisa dicegah?

dr. Indro: Nah, pertanyaan yang bagus. Mengenai hal ini perlu diketahui terlebih dahulu mengenai gradasi jerawat, yaitu tingkatan berat ringannya jerawat. Masing-masing ahli punya istilah tersendiri.

Ada ahli yang membagi berat ringan jerawat dengan istilah komedonal, papulopustular, dan konglobata/nodus dan kista. Pakar lain membedakannya menjadi jerawat ringan, sedang, berat.

Penanganan jerawat mencakup pencegahan (preventif) dan usaha menghilangkan jerawat yang sudah ada (kuratif).

Disarankan untuk menjalani keduanya sekaligus karena banyak faktor yang terlibat.

Adapun tindakan pencegahan yang disarankan adalah; diet rendah lemak dan karbohidrat.

Tapi diet makanan untuk mencegah jerawat masih diperdebatkan oleh banyak ahli.

Karenanya tidak semua ahli akan menyarankan langkah tersebut sebagai upaya pencegahan.

Cara lain yang bisa ditempuh untuk mengatasi jerawat adalah dengan perawatan kulit rutin.

Langkah ini disarankan untuk dilakukan setiap hari.

Terutama setelah beraktivitas seharian, karena debu dan polusi menyebabkan muka dan tubuh jadi sedemikian kotor.

Selain membersihkan tubuh dengan cara mandi, gunakan pembersih khusus muka yang sesuai dengan jenis kulit.

Hidup teratur dan istirahat cukup untuk mengurangi stres harus dilakukan.

Dengan pola hidup teratur, cukup istirahat maka stres dapat terhindarkan, sehingga jerawat pun menjauh.

Penggunaan kosemtika pada wanita penting diperhatikan.

Gunakan seperlunya saja.

Seperlunya di sini tidak terbatas dalam jumlahnya saja, tapi juga lama pemakaian.

Misalnya jika ibu melakukan aktivitas di rumah saja, sebaiknya tidak perlu menggunakan kosmetika. Ini akan memberi kesempatan pada wajah untuk "bernapas".

Tak kalah penting untuk menghindari hal-hal yang memacu produksi sebum pada kulit. Sebum atau produksi minyak yang berlebihan adalah pemicu timbulnya jerawat.

Untuk itu hindari hal-hal yang memacu produksi sebum, di antaranya rokok, lingkungan yang panas, dan sebagainya.

Bagaimana Moms, semoga sudah semakin paham dalam menangani jerawat yang membandel.