Tak Dengarkan Nasihat Orang Tua Pemuda Ini Meregang Nyawa Saat Rakit Petasan, Orang Tua Korban Curhat: 'Sudah Pada Tergeletak'

By Cecilia Ardisty, Jumat, 14 Mei 2021 | 18:48 WIB
Ilustrasi petasan meledak (Pixabay.com/ PublicDomainPictures )

Nakita.id - Perayaan Idul Fitri bagi masyarakat Indonesia terkadang memang identik dengan kemeriahan petasan.

Namun petasan menjadi malapetaka saat kita tidak tahu cara merakitnya seperti yang terjadi pada para pemuda di Kebumen, Jawa Tengah.

Peristiwa ini berawal saat waktu puasa terakhir, Rabu (12/5/2021) pukul 17.30 WIB, Muhammad Taufiq Hidayat (27) dan beberapa pemuda merakit petasan untuk memeriahkan momen Lebaran.

Baca Juga: Akibat Petasan Meledak, Pria Ini Alami Luka Bakar Serius Hingga Ada yang Tewas

Mereka membuat sendiri selongsong petasan dari kertas bekas hanya berdasarkan pengalaman tetapi, kemeriahan yang direncanakan berubah menjadi petaka.

Suara ledakan tiba-tiba menderu, memecah kedamaian senja di Desa Ngabean, Kecamatan Mirit, Kebumen, Jawa Tengah.

Untung (55), ayah Taufiq Hidayat, yang sedang berada di belakang rumah tersentak.

Terbesit firasat buruk saat tahu kalau suara gaduh itu berasal dari arah rumahnya.

Untung berlari ke arah suara dan disambut pemandangan mengerikan yaitu tubuh para korban tergeletak.

Darah ada di mana-mana sampai-sampai beberapa korban tak dapat dikenali wajahnya.

Taufiq, putra dari Untung, bersama dengan tujuh pemuda lainnya menjadi korban ledakan petasan.

Baca Juga: Penampilan Haykal Kamil Saat Lebaran Disebut Seperti Orang Susah, Zaskia Adya Mecca Sampai Dimintai Uang Lebaran

"Sudah pada tergeletak. Tidak bergerak. Darah di mana-mana. Sampai saya tidak bisa mengenali wajah anak saya," ujar Untung.

Rupanya Untung sempat menegur sang putra untuk tidak membuat petasan karena lingkungan sekitar tidak semuanya suka dengan suaranya.

Untung pun tak tahu kalau putranya yang baru pulang dari perantauan itu dapat serbuk petasan dari mana.

Selain Taufik Hidayat anaknya, korban tewas lain dari kejadian ini yakni Rizky Efendi (21), Rio Dwi Pangestu (22) dan Sugiyanto (23).

Sugiyanto mengembuskan napas terakhir setelah sempat menjalani perawatan di RSUD Prembun.

"Jadi totalnya ada empat korban meninggal," kata Kapolres Kebumen, AKBP Piter Yanottama dilansir dari Kompas.com, Kamis (13/5/2021).

Korban luka-luka dari kejadian ini yakni Bambang Priyono (29), Alib (24), Irwan (25), dan Ratna. serta tiga orang korban luka telah kembali ke rumah.

Sedangkan satu korban lagi kondisinya kian membaik setelah sempat kritis pada malam sebelumnya.

Baca Juga: Tanpa Pengharum Ruangan! Rumah Bisa Wangi di Hari Raya Idul Fitri Hanya dengan Bahan Alami Ini

"Tinggal satu yang masih di rumah sakit, semuanya luka bakar, tapi yang sudah pulang ke rumah rata-rata luka ringan," ujar Piter.

Di sisi lain, kuatnya ledakan membuat tembok dan plafon rumah Untung hancur.

Terkait tragedi tersebut, jajaran Polres Kebumen sepekan lalu telah melakukan antisipasi dengan menggelar razia dan berhasil menyita 215 kilogram serbuk petasan.

"Kasus ini masih didalami oleh Tim Labfor, tapi diperkirakan bahan bubuk yang ada di lokasi sekitar 2-3 kilogram," ujar dia.

Polisi mengaku tengah mencari tahu dari mana asal usul bahan untuk petasan yang diracik para korban.