Para Peneliti Ungkap Fakta Kerutan Dalam di Kulit Dahi Jadi Ciri Penyakit Jantung, Ini Penjelasannya

By Kirana Riyantika, Jumat, 11 Juni 2021 | 07:30 WIB
Ilustrasi kerutan dahi dalam (Freepik/valuavitaly)

Nakita.id - Kerutan pada kulit merupakan salah satu tanda penuaan yang ditakuti banyak orang, terutama perempuan.

Sebab, bila kerutan terutama pada kulit wajah terlihat jelas maka bisa membuat tanda-tanda penuaan terpampang nyata hingga buat tak percaya diri.

Selain itu, kerutan pada wajah juga membuat Moms harus ekstra berhati-hati dalam bermake up agar kerutan tidak semakin jelas tampak di wajah.

Baca Juga: Katakan Tidak Untuk Kerutan Sekitar Mata, Rawat Kulit dengan Ini Agar Tampak Awet Muda

Selain jadi tanda-tanda penuaan, ternyata kerutan juga bisa jadi ciri penyakit tertentu.

Dikutip dari Medical News Today, kerutan di dahi bisa jadi ciri seseorang lebih berisiko terkena serangan jantung atau stroke.

Individu yang memiliki kerutan yang dalam pada dahi bisa jadi berisiko aterosklerosis yaitu masalah kardiovaskular.

Pada individu yang mengalami aterosklerosis,terdapat plak menumpuk di dalam arteri yang membuatnya kurang elastis dan menyempit seiring waktu.

Ini bisa membatasi suplai darah yang kaya oksigen ke organ-organ utama tubuh.

Baca Juga: Pantang Dikonsumsi dalam Kondisi Mentah, Jenis-Jenis Sayuran Ini Sebaiknya Dimasak Terlebih Dahulu

Oksigen yang terhambat bisa menyebabkan berbagai penyakit, tergantung pada organ mana yang terpengaruh.

Ketika plak menumpuk di dalam arteri koroner , penyakit jantung koroner dan bahkan serangan jantung dapat terjadi.

Beberapa faktor risiko utama untuk aterosklerosis termasuk merokok, kadar kolesterol tinggi, resistensi insulin , tekanan darah tinggi , aktivitas fisik, usia, dan riwayat keluarga penyakit jantung.

Ilustrasi jantung

Baca Juga: Tak Perlu Perawatan Mahal, Kulit Wajah Kencang dan Bebas Kerutan Ternyata Kuncinya Hanya Gunakan Masker Ini

Yolande Esquirol selaku profesor kesehatan kerja di Center Hospitalier Universitaire de Tolouse Prancis, mengungkapkan hasil penelitiannya di European Society of Cardiology 2018.

"“Kami mengeksplorasi kerutan dahi sebagai penanda karena sangat sederhana dan visual. Hanya dengan melihat wajah seseorang dapat menjadi sinyal penyakit dalam tubuh, maka kami dapat memberikan saran untuk menurunkan risiko,” terangnya.

Esquirol meneliti kerutan dahi pada 3.200 orang dewasa sehat berusia 32 sampai 62 tahun.

Para peneliti mengamati selama 20 tahun, sebanyak 233 responden meninggal dunia karena beberapa kondisi.

Responden yang memiliki kerutan dahi yang dalam berisiko 10 kali lebih mungkin meninggal karena kematian kardiovaskular daripada responden yang hanya memiliki kerutan halus di dahi.

Lalu, apa hubungan kerutan dahi dengan risiko penyakit kardiovaskular?

Para peneliti berspekulasi bahwa hubungan antara kerutan dahi yang dalam dengan kematian akibat kardiovaskular adalah aterosklerosis.

Baca Juga: Tadinya Sudah Adem Ayem, Nissa Sabyan Kembali Buat Banyak Orang Ngamuk Usai Dituding Nekat Lakukan Hal Ini Pada Ririe Fairus

Diduga, aterosklerosis berkaitan dengan stres oksidatif dan perubahan kadar protein pada kolagen.

Selain itu, pembuluh darah pada dahi sangat halus, kemungkinan ini membuat pembuluh darah pada dahi lebih sensitif terhadap penumpukan plak yang jadi ciri aterosklerosis.

Namun, penelitian ini membutuhkan penelitian lanjutan demi mendapatkan ulasan yang lebih mendalam mengenai kaitan kerutan dahi dengan penyakit kardiovaskular.

"Ini adalah pertama kalinya ada hubungan antara risiko kardiovaskular dan kerutan dahi, jadi temuan ini perlu dikonfirmasi dalam penelitian selanjutnya," ungkap Esquirol.