Melihat Tanda Bahaya Kasus Covid-19 di Indonesia Meledak, Pakar Minta Masyarakat Lakukan Ini Demi Tekan Laju Penularan

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 17 Juni 2021 | 13:45 WIB
Ilustrasi virus corona (Pixabay.com)

"Bedanya, yang varian dari Afrika Selatan itu virulensi atau keganasannya tinggi, namun tidak menyebar cepat. Jadi sekali orang terkena varian Afrika dalam waktu 3 hari bisa langsung meninggal," tambahnya.

Daerah Pulau Jawa kini menjadi episentrum penyebaran virus corona seperti wilayah Kudus, Bandung dan Jakarta.

Meski tidak semua daerah dalam satu provinsi mengalami lonjakan, tapi Masda meningatkan sejumlah wilayah mengalami lonjakan kasus mencapai 400 persen.

Baca Juga: Ingat Ningsih Tinampi? Dulu Mengaku Bisa Bicara dengan Nabi Hingga Punya Penangkal Covid-19 Kini Nasibnya Malah Seperti Ini, Bikin Satu Indonesia Syok!

"Lonjakan ini harus disebut kebobolan karena banyak orang masuk ke Indonesia dari luar negeri dengan ketentuan karantina hanya 5 hari. Padahal, seharusnya 14 hari berdasarkan ketentuan masa optimum inkubasi dan ini menjadi standar organisasi kesehatan dunia (WHO)," jelas Masda.

Ia kemudian meminta agar pemerintah membatasi mobilisasi apalagi menjelang Hari Raya Idul Adha bulan depan.

"Maka, dalam situasi ini sebaiknya tidak boleh ada mobilitas lanjutan, terlebih di bulan depan umat Islam akan merayakan lebaran Idul Adha. Sebaiknya dilakukan pengetatan kembali untuk mencegah lonjakan lebih besar," terangnya.