Ciri-ciri Hamil Sungsang, Patut Waspada Jika Sampai Usia Kehamilan Segini Kepala Bayi Masih Berada di Atas

By Nita Febriani, Rabu, 30 Juni 2021 | 15:00 WIB
Ciri-ciri hamil Sungsang (Birth International)

Nakita.id - Ciri-ciri hamil sungsang perlu diwaspadai oleh para Moms di trimester ketiga.

Pasalnya sebanyak 3-4% kehamilan pada wanita mengalami ciri-ciri hamil sungsang.

Kehamilan sungsang akan menyebabkan beberapa kendala lahir termasuk keputusan untuk melakukan persalinan sesar.

Baca Juga: Kenapa Bayi Sungsang Harus Dilahirkan Secara Sesar? Ini Penjelasan Dokter Kandungan

Sungsang sendiri adalah posisis ketika kepala bayi berada di atas rahim dan bokong bayi lah yang justru berada di dekat jalan lahir.

Ciri-ciri hamil sungsang sudah bisa diketahui sejak usia kehamilan menginjak 33 minggu, baik melalui pemeriksaan maupun gerakan yang ditimbulkan bayi.

Pada usia ini umumnya bayi sudah mulai berputar posisinya menjadi kepala di bawah.

Namun pada ciri-ciri hamil sungsang justru bayi tidak kunjung memutar ke bawah.

Penyebab bayi sungsang

Ada beberapa hal yang menyebabkan ciri-ciri hamil sungsang terjadi, antara lain:

1. Ukuran bayi

Dari segi janin, janin yang ukurannya lebih kecil dibandingkan rahim ibu akan bebas berputar, baik ke atas maupun ke bawah sehingga bisa terjadi malpresentasi.

Malpresentasi juga bisa terjadi jika ukuran bayi sudah terlalu besar untuk berputar di dalam rahim sedangkan posisi kepala masih di atas atau di samping.

Pada saat kepala akan melewati panggul menuju posisi normal, akhirnya “terpental” kembali karena ruangan panggul Moms terlalu sempit sehingga kepala bayi sulit berputar ke arah bawah.

Baca Juga: Posisi Bayi Sungsang Bisa Jadi Ciri-ciri Hamil Anak Perempuan, Benarkah?

2. Keadaan rahim 

Faktor Moms juga bisa menyebabkan bayi sungsang, antara lain karena bentuk rahim yang tidak normal, air ketuban yang terlalu banyak, pinggul terlalu sempit, dan adanya tumor atau miom.

3. Letak plasenta

Untuk faktor ari-ari umumnya terkait plasenta previa (letak plasenta di bawah menutup jalan lahir).

Plasenta previa dapat mengurangi luas ruang rahim sehingga bayi berputar-putar, berusaha mencari tempat yang lebih luas yaitu di bagian atas atau samping.

Agar bayi tidak sungsang 

Untuk menghindari ciri-ciri hamil sungsang terjadi sampai mendekati hari perkiraan lahir (HPL), ada beberapa cara yang bisa Moms lakukan, seperti:

1. Sering-sering bersujud

Untuk mengubah posisi janin sungsang atau melintang, dokter biasanya akan menyarankan Moms untuk sering-sering melakukan posisi sujud.

Jika posisi ini dilakukan dengan teratur segera setelah ada kepastian dari dokter (biasanya di minggu ke-34), kesempatan bayi mencapai posisi lahir normal cukup besar yaitu sekitar 90%.

Terutama jika latihan dilakukan di awal trimester 3, dengan catatan tidak ada faktor yang sangat menghalangi posisi bayi untuk berputar.

Baca Juga: Ciri-ciri Hamil Bayi Sungsang, Moms Bisa Tahu dari Gerakan Janin yang Dirasakan

2. Versi Luar

Cara lain untuk mengubah letak janin melintang menjadi normal adalah dengan cara versi luar (externalcephalic version/ECV).

Versi luar adalah tindakan mengubah posisi janin melintang dari luar namun tak bisa dilakukan bila letak plasenta ada di bawah sebab janin tidak mungkin bisa diputar.

Tindakan akan segera dihentikan bila Mama merasa sakit (otot rahim kejang, misalnya) atau tak sengaja tindakan tersebut melepas plasenta.

Sayangnya saat ini tindakan versi luar sudah sangat jarang dilakukan karena dianggap cukup berisiko.

Kalaupun dilakukan, risiko harus diperkecil dengan memilih lokasi rumah sakit yang memiliki fasilitas pembedahan sesar emergensi.