Pasti Nyesel Baru Tahu Sekarang, Siapa Sangka Keseringan Makan Kentang Ternyata Bisa Timbulkan Penyakit Mematikan Ini

By Ratnaningtyas Winahyu, Minggu, 4 Juli 2021 | 07:00 WIB
Efek samping jika berlebihan makan kentang (Freepik.com)

Nakita.id – Jangan berlebihan makan kentang, ini bahayanya.

Moms tentu sudah tak asing lagi dengan kentang.

Ya, kentang merupakan sayuran yang cukup populer dan menjadi kesukaan masyarakat Indonesia.

Bukan cuma mudah diolah, kentang juga kerap dijadikan makanan andalan bagi yang sedang diet.

Baca Juga: Tak Butuh Waktu Lama, Kulit Hitam di Sekitar Payudara Bisa Kembali Cerah Hanya dengan Kulit Kentang, Begini Triknya

Apabila Moms termasuk yang sering menyantap kentang, ada baiknya jangan terlalu berlebihan.

Pasalnya, dibalik rasanya yang nikmat, kentang ternyata juga memiliki efek samping lo untuk kesehatan.

Tak hanya itu, berlebihan mengonsumsi kentang juga rupanya mampu meningkatkan risiko penyakit mematikan ini.

Wah, apa efek samping kentang ya, Moms?

Melansir dari Medscape via Kompas.com, kentang seharusnya tidak dianggap sebagai menu makanan diet yang sehat.

"Kentang dianggap salah satu jenis sayuran oleh Pedoman Makan Sehat yang dikeluarkan oleh pemerintah Amerika Serikat. Namun menurut saya, seharusnya kentang tidak dianggap sebagai komponen kunci dari diet yang sehat,” ungkap Isao Muraki, MD, PhD, dari Osaka Center for Cancer and Cardiovascular Disease Prevention, Japan, dan Harvard TH Chan School of Public Health, Boston, Massachusetts.

“Kentang harus dianggap sebagai sumber karbohidrat seperti biji-bijian, dan bukan sayuran," sambungnya.

Baca Juga: Banyak Orang Ketipu, Selama Ini Dianggap Bermanfaat Ternyata Kentang Bisa Meracuni Tubuh Jika Dikonsumsi Dengan Cara Ini

Bukan tanpa alasan, sebab kentang terbilang banyak mengandung tepung jika dibandingkan dengan sayuran lainnya.

"Kentang mengandung sejumlah besar tepung dan relatif rendah serat, vitamin, mineral dan polifenol, dibanding jenis sayuran lain," kata Muraki.

Karena hal tersebut, maka Muraki pun menyatakan bahwa kentang dapat meningkatkan risiko diabetes tipe-2.

Apalagi, jika kentang terus-menerus dipanaskan, kulitnya akan lebih mudah dicerna dan bisa menaikkan kadar gula darah dengan lebih cepat.

Pernyataan tersebut pun dibuktikan dengan sebuah hasil penelitian.

Sebuah hasil penelitian menunjukkan bahwa, peserta yang sering mengonsumsi kentang (dipanggang, direbus, dihaluskan, atau digoreng), mengalami peningkatan risiko diabetes tipe-2 yang signifikan, lebih tinggi dibanding peserta lainnya.

1. Peserta yang makan kentang kurang dari dua sampai empat porsi per minggu memiliki peningkatan risiko diabetes tipe-2 sebanyak tujuh persen.

2. Peserta yang makan kentang sebanyak tujuh porsi atau lebih per minggu memiliki peningkatan risiko sebesar 33 persen.

3. Peserta yang sering makan kentang goreng memiliki risiko diabetes tipe-2 yang lebih tinggi dari peserta yang makan kentang panggang, rebus, dan tumbuk.

Baca Juga: Resep MPASI Bayi Usia 10 Bulan: Pie Ikan dengan Topping Kentang Keju

Apabila Moms dan keluarga sering mengonsumsi kentang, maka sebaiknya mulai sekarang dibatasi.

Sebagai gantinya, Dr Muraki menganjurkan untuk memperbanyak konsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian.

"Konsumsi kentang yang berlebihan harus dikurangi, terutama bagi mereka yang berisiko tinggi diabetes dan resistensi insulin," ujar Dr Muraki.

"Perbanyaklah sayuran, buah-buahan, biji-bijian, dan kacang-kacangan, untuk mencegah diabetes tipe-2," pungkasnya.