Pantas Semua Orang Diimbau untuk Vaksinasi Covid-19, Ahli Beberkan Fakta Tidak Terduga Soal Vaksin Covid-19 yang Seperti Ini

By Riska Yulyana Damayanti, Senin, 5 Juli 2021 | 14:30 WIB
Fakta soal vaksin Covid-19 (Freepik.com)

Nakita.id - Saat ini, sebagian warga Indonesia sudah disuntik vaksin Covid-19.

Namun, sayangnya masih ada warga yang enggan untuk disuntik vaksin Covid-19 dengan berbagai alasan.

Oleh karena itu, coba Moms perhatikan fakta berikut terkait penelitian vaksin Covid-19.

Baca Juga: Lebih Banyak Manfaat daripada Efek Sampingnya, Berikut Sederet Fakta Soal Vaksin Moderna yang Segera Masuk Indonesia

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) menyatakan bahwa 99,5 persen orang yang meninggal karena Covid-19 selama 6 bulan terakhir, adalah orang tidak vaksin.

Direktur CDC Dr Rochelle Walensky mengatakan pada jumpa pers di Gedung Putih pada Kamis (4/7/2021), statistik tersebut menunjukkan bahwa setiap kematian terkait Covid-19 sekarang dapat dicegah.

Walensky menjelaskan bahwa, data awal "dari kumpulan negara bagian" menunjukkan hampir setiap korban Covid-19 sejak Januari, tidak vaksin.

Dia menekankan data statistik itu mencerminkan kemanjuran vaksin Covid-19, yang dia tegaskan telah membuat hampir semua kematian terkait virus sepenuhnya dapat dihindari.

Baca Juga: Cara Mencuci Sayur dan Buah agar Terhindar dari Virus Corona 

“Setiap penderitaan atau kematian akibat Covid-19 tragis,” kata Walensky dilansir oleh Kompas.com dari Forbes, Kamis (1/7/2021).

“Dengan vaksin yang tersedia di seluruh negeri, penderitaan dan kerugian yang kita lihat sekarang sepenuhnya dapat dihindari,” sambungnya.

Analisis sebelumnya dari Associated Press (AP) menemukan 99,2 persen dari lebiih dari 18.000 orang yang meninggal karena Covid-19 dilaporkan pada Mei, adalah di antara individu yang tidak divaksin.

Baca Juga: Segera Dapatkan Vaksin Covid-19! Ahli Sebut Manfaatnya Bukan Cuma Mengurangi Gejala Berat pada Diri Sendiri Tapi Juga Melindungi Generasi Selanjutnya

Direktur CDC ini melihat hal itu sebagai sinyal positif kemanjuran vaksin Covid-19, dengan ancaman varian delta yang lebih menular.

Diperkirakan saat ini menyumbang sekitar 25 persen dari kasus baru.

Walensky mengidentifikasi sekitar 1.000 county, terutama berbasis di Selatan, Timur dan Midwest, yang katanya memiliki tingkat vaksinasi hanya 30 persen.

Orang-orang yang menjadi korban disebutkan Walensky adalah “yang paling rentan”, dan CDC telah mulai melihat “peningkatan tingkat penyakit” di beberapa daerah karena penyebaran varian Delta.

Ketika pejabat tinggi kesehatan masyarakat terus membunyikan peringatan tentang ancaman varian Delta Covid-19, pemerintahan Joe Biden mengumumkan pada Kamis (1/7/2021) bahwa mereka akan mengerahkan tim cepat tanggap ke titik-titik di seluruh AS, di mana kasus berkembang.

Penasihat Senior Covid-19 Gedung Putih Jeff Zients mengatakan bahwa tim cepat tanggap itu akan melibatkan kombinasi bantuan di lapangan dan virtual.

Namun, Zients tidak merinci dengan tepat ke mana tim "respons lonjakan" kasus Covid-19 ini akan dikirim, tetapi diperkirakan itu mungkin ke 1.000 county yang disorot oleh Walensky.

Baca Juga: Satu Indonesia Tertipu, Tolong Simak Baik-baik Mitos Vaksin Covid-19 yang Sering Bikin Ketakutan, Ahli Singgung Soal Microchip

Meskipun hampir setiap negara bagian dibuka kembali, tingkat vaksinasi telah melambat secara drastis di seluruh AS dengan kurang dari setengah penduduk yang memenuhi syarat diinokulasi sepenuhnya.

Peluncuran vaksin Covid-19 di AS telah ditandai oleh fakta bahwa 18 negara bagian yang melampaui tujuan Presiden Biden untuk membuat setidaknya 70 persen penduduk divaksinasi, sebagian tercapai pada 4 Juli 2020.

Beberapa negara, seperti Mississippi, Louisiana, Wyoming, dan Alabama, belum melampaui tingkat vaksinasi 50 persen.

(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "99,5 Persen Orang Meninggal karena Tidak Vaksin Covid-19")