Peneliti Temukan Penyebab Terbaru Kanker Ovarium, Ini Cara Mencegahnya

By Anisyah Kusumawati, Minggu, 18 Februari 2018 | 12:11 WIB
()

Nakita.id - Kanker yang tumbuh pada ovarium dan indung telur perempuan menempati urutan ke-7 penderita kanker terbanyak di Indonesia.

Baru-baru ini, peneliti mengungkapkan fakta menarik dari penyebab kanker yang mematikan ini.

Laki-laki telah ditemukan menjadi pembawa mutasi genetik yang dapat menyebabkan kanker ovarium.

Sehingga dapat dikatakan bahwa ayah dapat meneruskan kanker tersebut kepada anak perempuannya, walaupun laki-laki tidak memiliki ovarium seperti perempuan.

Mutasi genetik lah yang menjadi penyebabnya. 

BACA JUGA : Ingat dengan Ibu Hamil 8 Anak Kembar? Begini Kondisi Anaknya Sekarang

Mutasi genetik yang diwarisi ibu dari laki-laki atau ayah bisa menimbulkan risiko terkena kanker prostat sekaligus mengancam kesehatan anak perempuan.

Menurut ahli, kanker tersebut diturunkan melalui kromosom X.

Fakta ini ditemukan dalam sebuah penelitian genetik terhadap 186 perempuan dengan kanker ovarium yang dilakukan oleh Roswell Park Cancer Institute di Buffalo, New York.

Peneliti menemukan bahwa perempuan memiliki risiko dua kali lebih tinggi terkena kanker ovarium dari nenek pihak ayah, daripada nenek dari ibu.

Selain itu, mutasi gen dari ayah mereka menyebabkan anak perempuan memiliki risiko besar kanker ovarium enam tahun lebih awal dari rata-rata.

Gen yang cacat itu juga dikaitkan dengan tingkat kanker prostat yang lebih tinggi pada ayah dan anak laki-laki.

Namun, Moms ada beberapa cara untuk menurunkan risiko seorang perempuan terkena kanker ovarium ini.

BACA JUGA : Isinya Perempuan Semua, Begini Cara Suku di Arizona Bisa Punya Anak

Studi menunjukkan bahwa perempuan cenderung tidak terkena kanker ovarium ketika melakukan beberapa hal berikut :

- Menggunakan KB oral (pil KB)

Perempuan yang menggunakan kontrasepsi oral selama 5 tahun atau lebih memiliki risiko 50% lebih rendah terkena kanker ovarium.

- Perempuan yang sudah hamil

- Perempuan yang telah mengikat tuba falopi mereka (ligasi tuba)

- Menjalani histerektomi (operasi untuk mengangkat rahim dan kadang-kadang ovarium dan leher rahim)

- Perempuan yang sudah pernah menyusui

Selain itu, ada beberapa tipe perempuan yang justru memiliki risiko tinggi terkena kanker ovarium ini Moms.

Faktor risiko lain untuk kanker ovarium meliputi:

- memiliki jenis kanker lain, seperti melanoma atau kanker serviks.

- Berusia antara 50 dan 60 tahun.

- Mulai menstruasi sebelum usia 12 dan memasuki masa menopause setelah usia 52 tahun

- Mengambil estrogen dosis besar dalam jangka waktu lama tanpa progesteron, Setelah menjalani perawatan kesuburan

- Memiliki sindrom ovarium polikistik (ovarium mengumpulkan kantong cairan dan tidak melepaskan telur)

- Riwayat endometriosis (lapisan rahim tumbuh di tempat yang salah)

- Kebiasaan merokok

- Menggunakan alat IUD, atau intrauterine, untuk pengendalian kelahiran (*)

BACA JUGA: Drama Review Pelanggan Ojek Online, Dari yang Kocak Sampai yang Modus