Dokter Kandungan Bagikan Tips Isolasi Mandiri Bagi Ibu Hamil yang Positif Covid-19 Agar Janin Tetap Sehat dan Aman Versi Kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id

By Gabriela Stefani, Jumat, 9 Juli 2021 | 14:33 WIB
tips bagi ibu hamil positif covid-19 yang isolasi mandiri (freepik)

Nakita.id - Meningkatkan imunitas pada ibu hamil selama masa pandemi covid-19 memanglah penting.

Pasalnya sebelum masa pandemi saja ibu hamil di trimester awal memiliki imunitas yang rendah secara alami agar janin bisa bertahan di dalam janin dan akan kembali normal saat memasuki trimester kedua.

Meski meningkat bukan berarti bisa diabaikan saja, imunitas ibu hamil tetaplah harus dijaga.

Tahu tidak bahwa 60% ibu hamil ternyata OTG atau orang tanpa gejala.

Baca Juga: Wajib Tahu 4 Cara Meningkatkan Imunitas Pada Ibu Hamil Selama Masa Pandemi Covid-19 Versi Kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id

Hal ini disampaikan oleh dokter spesialis kandungan dr. Ni Komang Yeni Dhanasari, Sp.OG dalam kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id.

"Ibu hamil kurang lebih 60% itu OTG atau mungkin dia tanpa gejala tapi dia mengidap. Kalau kita swab kemungkinan besar terdapat hasil yang positif," jelas dr. Yeni.

dr. Yeni juga membagikan tips untuk ibu hamil yang sedang isolasi mandiri akibat covid-19 agar janinnya tetap sehat.

1. Perhatikan asupan nutrisi

dr. Yeni meminta Moms yang sedang hamil sekaligus positif covid-19 untuk memerhatikan asupan nutrisinya agar tetap makan sebanyak 2-3 sendok setiap 2 jam sekali.

Kalau terlalu mual, bisa konsumsi pisang 2-3 gigit karena buah tersebut memiliki kandungan potasium dan kalium yang berguna untuk meningkatkan energi.

Kalau masih mual juga, dr. Yeni menyarankan untuk membuat jus dari buah atau sayur agar bisa langsung diminum saja tanpa mengunyahnya.

"Kalau abis makan muntah gapapa. 30 menit setelah muntah makan lagi," jelas dr. Yeni.

dr. Yeni juga mengingatkan agar asupan air tercukupi yaitu 9-10 gelas setiap harinya untuk ibu hamil.

2. Pantau gejala covid-19

Moms bisa lihat gejala covid-19 apa saja yang sedang dialami seperti demam atau saturasi oksigennya.

Kalau tidak memiliki alat untuk melihat kadar oksigen, Moms bisa melihat dari bagaimana cara bernapasnya apakah sesak ringan, sedang, atau berat.

Baca Juga: Moms dan Dads Wajib Tahu Manfaat Mengajarkan Anak Digital Savvy Menurut Kolaborasi Sonora Parenting dengan Nakita.id

Kalau ringan, maka bisa tidur dengan miring dan 30% lebih tinggi dari posisi datar dan kalau sedang atau berat segera bawa ke rumah sakit.

Untuk demam, dr. Yeni masih memperbolehkan ibu hamil minum paracetamol kalau demamnya di atas 38,3 derajat celcius.

3. Lihat kondisi kehamilan

Selain pantau gejala covid-19, Moms juga perlu lihat kondisi kehamilan selama isolasi mandiri.

Pastikan Moms buang air besar normal dan tidak ada hambatan.

Kemudian kalau usia kandungan sudah di atas 26 minggu, maka pantau gerakan janinnya.

Kalau gerakan janinnya minim atau bahkan tidak ada dalam 1 jam, maka rangsanglah dengan minum atau makan.

Tapi kalau tidak bergerak juga, maka segera bawa ke dokter untuk diperiksakan.

"Dengan kondisi fisik yang sangat baik seharusnya ibu bisa sembuh dengan sempurna setelah 2 minggu," jelas dr. Yeni.

Sekilas tentang dr. Yeni, beliau merupakan lulusan dari fakultas kedokteran di Universitas Dipenegoro Semarang pada 1993-1999.

dr. Ni Komang Yeni Dhanasari Sp.OG

Kemudian ia mengambil spesialis Obstetri dan Ginekologi di Universitas Indonesia pada 2001-2005.

Ia juga menyelesaikan Training course for Aesthetic Gynecology procedur  di Barder Medical Institute of London pada 2017.

dr. Yeni melanjutkan ambil magister Hospital Management and Magister Management di Universitas Pelita Harapan pada 2018-2020.

Dan ia juga mengambil Managing Innovation-Proffesional Development Programs di Harvard University Boston pada 2019.

Baca Juga: Jangan Keliru! Berikut Kesalahan yang Sering Kali Dilakukan Saat Program Hamil Versi Kolaborasi Sonora Parenting dengan Nakita.id

Berkat pendidikannya, kini dr. Yeni berpraktik sebagai ahli obstetri dan Ginekologi di Rumah Sakit Hermina Daan Mogot sejak 2007 hingga sekarang serta Rumah Sakit Pondok Indah Puri Indah sejak 2008 hingga sekarang.

Dan dr. Yeni juga bekerja sebagai ahli Ginekologi di Barned Women's Clinic Jakarta.

Selain berpraktik di 3 tempat tersebut dr. Yeni juga merupakan kepala POGI Jakarta Barat, vice chairwoman di Menopause Society of Indonesia Jakarta Barat, Chief Clinical Advisory of dClinic Singapore, dan The Founder and Chief Executive Officer of Health360 Indonesia.

Tak hanya dari pendidikan saja, dr. Yeni juga tergabung dalam organisasi seperti Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia (POGI), Indonesian Center for Anti-Aging Medice (INCAAM) di Universitas Udayana Bali, European Society of Aesthetic Gynecology, Perhimbunan Dokter Anti Penuaan, Wellness, Estetik, dan Regeneratif Indoneisa, serta Asosiasi Seksologi Indonesia.