Selain Tanda-Tanda Utama yang Harus Diwaspadai, Berikut Ini Ternyata Adanya Faktor Risiko Dari Kehamilan Ektopik

By Lolita Sianipar, Sabtu, 10 Juli 2021 | 09:45 WIB
selain gejala kehamilan ektopik, berikut faktor risikonya (freepik)

Nakita.id - Diperkirakan 10 hingga 15 persen kehamilan berakhir dengan keguguran.

Hal tersebut di antaranya, satu hingga dua persen adalah jenis keguguran yang disebut dengankehamilan ektopik.

Kehamilan ektopik adalah kehamilan yang terjadi di luar rahim yaitu terjadi ketika sel telur yang dibuahi menanamkan, atau menempel, di luar rahim, bukan di dalam.

Biasanya ditemukan pada enam sampai delapan minggu pertama kehamilan, dan jika tidak diobati, dapat menyebabkan kerusakan organ dan kematian.

"Ketika kami para dokter yakin dengan diagnosis kehamilan ektopik, kami biasanya merekomendasikan obat atau operasi karena risiko tidak melakukan apa pun termasuk pendarahan hingga kematian," kata Mary Jacobson, M.D., kepala direktur medis Alpha Medical.

Untuk sebagian besar kehamilan ektopik, sel telur menempel pada rahim saat sel telur masih berada di saluran tuba falopi.

Baca Juga: Ternyata Begini Ciri-ciri Kehamilan Ektopik, Termasuk Mual Tapi Disertai Gejala Lain yang Seperti Ini

Tuba falopi adalah saluran dengan panjang sekitar 10-13 cm dan diameter sekitar 1 cm yang menghubungkan antara indung telur (ovarium) dan rahim.

Ketika hal tersebut terjadi, itu dikenal sebagai kehamilan tuba dan menyumbang 90% dari kehamilan ektopik.

Sangat penting untuk mencari perhatian medis segera jika Moms menduga mengalami kehamilan ektopik.

Melansir dari Insider, berikut adalah tanda-tanda peringatan utama yang harus diwaspadai:

- Sakit perut bagian tengah atau panggul

- Nyeri di punggung bawah

- Sakit bahu

- Pendarahan vagina yang tidak normal

- Pusing atau merasa ingin pingsan

- Nyeri ringan di satu sisi panggul

Baca Juga: Bisa Terjadi Berulang, Kenali Ciri-ciri Hamil Ektopik Agar Tak Berakhir Fatal

Sementara itu, ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami kehamilan ektopik.

Berikut faktor risiko mengalami kehamilan ekstopik meliputi:

- Usia di ats 35 tahun

- Operasi atau kerusakan tuba

- Infeksi saluran tuba sebelumnya dari infeksi menular seksual

- Penggunaan Intra-Uterine Device (IUD), sejenis kontrasepsi

- Konsepsi yang dihasilkan dari teknologi reproduksi berbantuan, seperti IVF

- Merokok

- Alkohol

- Riwayat kehamilan ektopik

Nah, Moms jadi pastikan untuk menghubungi dokter kandungan jika Moms mengalami gejala kehamilan ekstopik dan pastikan Moms juga menghindari faktor risiko kehamilan ekstopik. 

Baca Juga: Beberapa Hal Ini dapat Meningkatkan Risiko Terjadinya Kehamilan Ektopik, Waspadai!