Ingin Punya Anak Laki-laki? Perhatikan Makanan dan Posisi Berhubungan Intim Moms

By Kusmiyati, Minggu, 18 Februari 2018 | 20:31 WIB
Ilustrasi anak laki-laki dan orangtua (Freepik) ()

Nakita.id - Meskipun jenis kelamin Si Kecil di kehamilan pertama terbilang tak menjadi hal yang terlalu dipikirkan, lantaran sudah bersyukur memiliki momongan.

Namun tak sedikit dari kita yang dalam hati memiliki harapan terkait jenis kelamin.

Atau bisa juga harapan ini muncul saat di kehamilan kedua.

Moms sedang menginginkan jenis kelamin Si Kecil laki-laki?

BACA JUGA :Tantri 'Kotak' Alami Cedera Sampai Harus Dijahit, Begini Kronologisnya

Sangat perlu memerhatikan makanan yang dikonsumsi

Menurut ahli gizi, faktor lain yang mendukung kemungkinan mendapatkan anak laki-laki yakni PH Miss V yang basa (alkali).

Untuk mendapatkan hal itu, Moms disarankan mengonsumsi makanan yang banyak mengandung natrium, kalium dan potasium.

Makanan jenis ini banyak terkandung pada jenis sayur dan buah-buahan.

BACA JUGA :Lepas Masa Duda, Tommy Kurniawan Resmi Menikah dengan Finalis Putri Indonesia

Selain itu, Moms dan Dads juag perlu memerhatikan posisi bercinta.

Untuk meningkatkan kualitas dan jumlah sperma, dianjurkan pria tidak melakukan hubungan intim sedikitnya tiga hari sebelum waktu ovulasi.

Dengan jumlah sperma yang lebih banyak, sehat, dan maksimal setiap mililiternya diharapkan kecenderungan untuk memperoleh anak laki-laki akan lebih tinggi.

Puasa bertujuan juga untuk menghindari tertinggalnya sperma X (pembawa sifat perempuan), di sekitar rahim dari hubungan intim yang dilakukan beberapa hari sebelum masa ovulasi.

BACA JUGA :Anak Susah Makan? Hal Ini Mungkin Kerap Dilupakan Saat Memberi MPASI

Apabila ada sperma X yang tertinggal di rahim dan saat itu terjadi ovulasi, maka langsung dapat membuahi sel telur dan anak yang akan lahir yakni perempuan.

Atau bisa juga dengan posisi Moms duduk di atas.

Posisi ini membuat Moms dan Dads lebih cepat terangsang dan mencapai orgasme, bahkan bisa berkali-kali.

Selain itu, posisi ini membuat  Mr. P masuk dengan sempurna dan lebih dekat ke pintu rahim karena ada tekanan dari berat badan perempuan itu sendiri.

Ketika pria mencapai klimaks, usahakan agar perempuan tidak bergerak sehingga tekanan berat badan maksimal.

Hal ini dimaksudkan agar penyemprotan sperma ke dalam saluran telur penuh sempurna.

BACA JUGA :Kini Cantik dan Tampan, Ini Potret Seleb Korea di Masa Kecilnya

Hubungan intim gaya ini memberikan peluang besar anaknya laki-laki.

Namun yang terpenting, perempuan harus mencapai orgasme terlebih dahulu sehingga kondisi Miss V basa.

Bila memungkinkan, orgasme ini terjadi berkali-kali kemudian disusul orgasme Dads sehingga lingkungan Miss V lebih basa.

BACA JUGA :Bukan Cuma Mitos, Ini Bahayanya Jika Makan Setelah Jam 6 Sore