Jangan Baper Jadi Stay-at-Home Moms. Lihat, Banyak Keunggulannya!

By Amelia Puteri, Senin, 19 Februari 2018 | 07:38 WIB
Keunggulan stay at home adalah bisa lebih banyak waktu bersama keluarga. ()

 

Nakita.id - Meskipun menghabiskan sebagian besar waktu di rumah, namun patut dipahami bahwa "medan tempur" seorang stay-at-home Moms itu berbeda-beda.

Untuk itu, perlunya keahlian multitasking yang baik dalam merawat Si Kecil, sekaligus melakukan pekerjaan rumah tangga, dan membahagiakan Dads ya Moms.

BACA JUGA: Dengan 3 Benda ini, Gelas Kaca yang Buram Langsung Bening Kembali

Namun, layaknya manusia biasa yang menambah rutinitas dalam kehidupannya, Moms juga bisa melakukan kesalahan.

Coba Moms renungkan, apakah Moms pernah memikirkan hal-hal buruk semenjak menjadi seorang stay-at-home Moms?

Berikut ini adalah daftar baper seorang stay-at-home Moms yang harus dihentikan.

1. Malu menyandang status sebagai stay-at-home Moms

Ketika seseorang bertanya, apa yang Moms lakukan untuk mencari nafkah, apakah Moms menjawab sebagai ibu yang tinggal di rumah dengan perasaan malu?

Berhentilah malu dengan gelar stay-at-home Moms, justru sebutlah status tersebut dengan bangga karena menghabiskan waktu seharian bersama Si Kecil.

Meskipun orang-orang akan berpikir bahkan mencibir bahwa Moms harus bekerja.

Tetapi, ada juga yang berpendapat bahwa working Moms baiknya tinggal di rumah bersama anak-anaknya.

Cukup hiraukan pendapat orang dan tetap pada pendirian Moms untuk tinggal di rumah merawat Si Kecil.

Moms melakukan apa yang benar untuk keluarga dan hal itulah yang terpenting. 

BACA JUGA: Unggah Foto Kakek dan Nenek Buyut Raphael, Sandra Dewi Banjir Pujian

2. Merasa tidak memberikan kontribusi pada rumah tangga

Jangan pernah merasakan hal seperti ini ya, Moms.

Pikirkan semua hal yang telah dilakukan, seperti membersihkan rumah, merawat anak, memasak untuk keluarga, mengemudi jika ada anggota keluarga yang ingin pergi.

Daftar pekerjaan Moms dalam sehari nampaknya tak ada habisnya, namun hal ini yang sebenarnya menjadi nilai tambah Moms.

Karena tanpa Moms, keluarga jadi harus membutuhkan seseorang atau lebih untuk melakukan peran yang sedang Moms lakukan.

Rumah tangga Moms mungkin hidup dari satu pendapatan, tapi untuk menganggap bahwa Moms tidak berkontribusi adalah pernyataan yang sangat meremehkan diri sendiri.

3. Tidak melakukan apapun untuk diri sendiri

Menjadi stay-at-home Moms memang sangat sibuk, tetapi poin ini juga penting untuk Moms.

Selalu luangkan waktu untuk diri sendiri, entah itu punya waktu 15 menit di rumah atau menggunakannya di sore hari berjalan di lingkungan komplek.

Moms akan merasa lebih baik, lebih bahagia dan siap menghadapi apa pun keluhan dan ulah dari Si Kecil.

BACA JUGA: Lama Menghilang, Ini Kabar Pemeran Ruqaiya 'Jodha Akbar' Sekarang

4. Persaingan di antara Moms bertipe beda

Pernahkah Moms merasa risih atau iri memikirkan ketika melihat Moms tetangga sebelah bekerja? Atau jika Moms yang lebih tua merasa lebih berpengalaman dalam merawat anak ketimbang Moms?

Apakah saling membandingkan satu hal dengan hal lain itu adalah hal penting untuk Moms?

Fokuslah pada mengurus keluarga dan biarkan Moms lain mengasuh anak dengan cara mereka sendiri.

Moms ingin memberikan yang terbaik untuk Si Kecil, karenanya hal-hal sekecil apa pun akan sangat dipertimbangkan demi tumbuh kembangnya.

BACA JUGA: Ibu Menyusui Jangan Konsumsi 4 Makanan ini, Bisa Picu Kolik pada Bayi

5. Tak membuat kelompok diskusi dengan stay-at-home Moms lainnya

Tidak ada yang bisa merasa senasib kecuali mereka yang juga berada dalam kondisi serupa.

Bangun pertemanan dengan Moms lain yang mengerti Moms.

BACA JUGA: Berprofesi Pramugari, Ini Dia Sosok Lisya Istri Tommy Kurniawan

Mereka hidup dalam situasi yang sama dengan Moms, dan akan ada hal-hal yang membuat frustrasi.

Bahkan jika hanya menggunakan media sosial untuk terhubung dengan Moms lain, pastikan menjalin pertemanan sesama stay-at-home Moms.