Orangtua Wajib Tahu Apa yang Boleh dan Tidak Boleh Dilakukan Anak Baik Sebelum Hingga Sesudah Vaksinasi Covid-19

By Gabriela Stefani, Senin, 19 Juli 2021 | 09:27 WIB
Hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan anak baik sebelum, saat, dan sesudah vaksin (Nakita.id)

Nakita.id - Orangtua harus tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak baik sebelum ataupun sesudah vaksin covid-19.

Diketahui saat ini memang vaksin covid-19 sudah boleh diberikan kepada anak dalam rentang usia 12-17 tahun.

Tetapi tidak semua jenis vaksin covid-19 bisa diberikan kepada anak-anak.

Khusus Sinovac yang bisa didapatkan oleh anak-anak dalam rentang usia tersebut.

Baca Juga: Kabar Baik bagi yang Menerima Jenis Vaksin Ini, Ahli Temukan Antibodi yang Dihasilkan 10 Kali Lebih Banyak dari Vaksin Covid-19 Lainnya

Dan sebagai orangtua tentu saja tidak perlu ragu untuk memberikan Si Kecil vaksin, karena justru menjadi salah satu cara perlindungan dari paparan virus corona.

Seorang dokter spesialis anak dr. Rouli Nababan, SpA dalam wawancaranya bersama Nakita.id menyebutkan apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan oleh anak baik sebelum, saat, ataupun sesudah divaksin.

Hal ini bisa menjadi panduan untuk Moms yang akan berencana mendaftarkan Si Kecil dalam vaksinasi covid-19.

Apa yang harus dilakukan anak sebelum divaksin?

Hal pertama kali yang perlu dilakukan orangtua sebelum Si Kecil mendapatkan vaksin yaitu mencari informasi yang jelas terkait vaksinasi covid-19.

dr. Rouli Nababan, SpA - Dokter spesialis anak di OMNI Hospital Pulomas dan KiddieCare Centre Sunter

"Jadi tidak langsung bawa anaknya, pelajari dulu boleh enggak nih anak saya dapet vaksin ini. Jadi dipelajarin ada kontra indikasi enggak untuk pemberian vaksin pada anak saya," jelas dokter anak yang kerap membagikan informasi seputar kesehatan anak di akunnya @dokter.anak.jakarta

Salah satu kontra indikasi yang dimaksud yaitu memastikan apakah Si Kecil memiliki komorbid atau tidak.

Anak-anak juga bisa mempunyai komorbid loh di antaranya penyakit kanker darah, diabetes tipe 1, autoimun, harus mengonsumsi obat-obat tertentu, hingga hipertensi.

Selain itu, Moms juga perlu ingat dan konsultasi dengan dokter anak Si Kecil apakah ia memiliki reaksi alergi usai divaksin atau tidak.

"Misalnya waktu dulu usia 15 bulan dikasih vaksin MMR dia merah-merah alergi cepet banget abis disuntik langsung alerginya keluar. Kalau kayak gitu harus dilaporkan karena kalau ada riwayat seperti itu biasaya ditunda dulu karena kita belum tahu vaksin ini bisa bikin seperti itu juga atau tidak," jelas dokter yang praktik di OMNI Hospital Pulomas.

Baca Juga: Ternyata Anak-anak Juga Bisa Punya Komorbid yang Akan Berisiko Kalau Sampai Terpapar Virus Corona, Inilah Daftar Komorbid Pada Anak

Catat juga selama ini obat-obatan apa saja yang rutin dikonsumsi Si Kecil, nantinya bisa untuk dikonsultasikan kepada dokter anak ataupun saat vaksinasi.

Kalau masih ragu juga, Moms bisa langsung konsultasikan kepada dokter anak Si kecil terkait boleh ataupun tidaknya.

Apa yang harus dilakukan anak saat hari vaksinasi?

Kalau semua itu aman, saat h-1 sampai hari vaksinasi Moms perlu memastikan Si Kecil tidak demam serta istirahat yang cukup di malam sebelum vaksinasi.

Kemudian saat hendak berangkat, Si Kecil perlu makan terlebih dahulu.

Ingatkan pula pada anak untuk menerapkan protokol kesehatan mengingat vaksinasi covid-19 ini dilakukan secara massal sehingga Moms ataupun Si Kecil tidak tahu apakah ada yang sedang positif covid-19 atau tidak.

"Misalnya pakai masker 2 lapis, saat mengantre harus jaga jarak ya nak, harus diingetin ini kan anak-anak remaja soalnya. Kemudian sediakan handsanitizer, takutnya dia pegang apa kan enggak mungkin cuci tangan pakai air jadi untuk membersihkan," papar dokter yang juga praktik di KiddieCare Centre Sunter.

Apa yang harus dilakukan anak sesudah divaksin?

Usai disuntikkan vaksin, minta Si Kecil sabar untuk mengikuti pemantauannya karena biasanya akan diminta menunggu sekitar 30 menit untuk dilihat apakah ada reaksi atau KIPI (Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi) atau tidak.

"Kalau ada gejala KIPI biasanya akan dikasih tahu oleh vaksinatornya, kalau nanti ada demam atau nyeri di tempat suntikan itu akan hilang 1-2 hari,"

"Atau kalau ada pegel kalau ada demam dikasih obat demam, kalau ada sakit kepala dikasih obat sakit kepalanya biasanya kan disediakan obat untuk pulang," papar dr. Rouli.

Baca Juga: Sudah Divaksin Covid-19 Tapi Sertifikatnya Belum Muncul? Ternyata Inilah Penyebabnya dan Ketahui Cara Mendapatkannya

Nantinya juga akan mendapatkan lembaran kertas yang berisikan nomor telepon yang bisa dihubungi kalau KIPI tersebut terus berlangsung.

Sesampai di rumah, Moms perlu pantau KIPI yang dialami oleh anak hingga 3 hari ke depan dan bisa menghubungi nomor tertera kalau tidak kunjung hilang dalam kurun waktu tersebut.

dr. Rouli mengingatkan orang dewasa ataupun anak-anak sudah bisa dikatakan sudah divaksin kalau mendapatkan suntikan lengkap yaitu 2 kali.

"2 kali pun harus tunggu minimal 2 minggu baru kita punya antibodi. Jadi pada masa menunggu vaksin ini bekerja harus hati-hati kadang mungkin kita udah kena covid tanpa gejala juga bisa. Atau kita bisa menularkan ke yang lain. Jadi tetap walaupun sudah divaksin tetap harus mengikuti protokol kesehatan," jelasnya.