5 Tanda Anak Positif Covid-19 yang Jalani Isolasi Mandiri untuk Segera Dibawa ke Rumah Sakit

By Gabriela Stefani, Selasa, 20 Juli 2021 | 15:30 WIB
Tanda anak positif Covid-19 yang harus segera dibawa ke rumah sakit (Nakita.id)

Nakita.id - Ketika anak terpapar virus corona, maka perawatannya bisa dilakukan isolasi mandiri atau dirawat di rumah sakit.

Secara garis besar, isolasi mandiri atau isoman bisa dilakukan kalau gejala Covid-19 yang dirasakan oleh Si Kecil masih tergolong ringan.

Sementara, untuk anak yang dirawat di rumah sakit, yaitu anak-anak dengan gejala Covid-19 cukup berat, seperti yang mengalami muntah hebat atau membutuhkan tambahan oksigen.

Baca Juga: Tidak Boleh Berhenti Memberikan ASI, Begini Panduan Menyusui Bagi Ibu yang Positif Covid-19

Tetapi, ketika anak harus menjalankan isolasi mandiri, Moms tidak boleh abai dan langsung menganggap anak dalam kondisi yang lebih baik.

Pasalnya, bisa saja terjadi kondisi gawat saat isolasi mandiri yang mengharuskan anak segera dibawa ke rumah sakit.

Seorang dokter anak, dr. Rouli Nababan Sp.A dalam wawancara eksklusifnya bersama Nakita.id, menjalaskan tanda bahaya yang orangtua harus waspadai saat anak isolasi mandiri di rumah.

dr. Rouli Nababan, SpA, Dokter Spesialis Anak OMNI Hospital Pulomas dan KiddieCare Centre Sunter

1. Terlalu banyak tidur

Tidur memang menjadi bentuk istirahat yang baik saat anak sakit.

Tetapi, Moms perlu waspada kalau Si Kecil mulai lemas dan terlalu banyak tidur.

Dikhawatirkan, hal ini justru menjadi tanda bahaya pada anak selama isolasi mandiri.

2. Napas cepat

Baca Juga: Kenali Gejala dan Cara Mengatasi Long Covid-19 pada Anak, Dokter Sebut Rentang Usia Segini yang Paling Banyak Kasusnya

Coba lihat bagaimana kondisi napas Si Kecil, karena perlu diwaspadai kalau mulai cepat atau justru terdapat cekungan di dada atau perutnya.

"Atau, ada napas kembang kempis, itu artinya dia udah kekurangan oksigen," jelas dokter anak yang kerap membagikan informasi seputar kesehatan anak di akunnya @dokter.anak.jakarta

Dokter yang berpraktik di OMNI Hospital Pulomas ini pun menyebutkan bahwa, penting untuk orangtua memantau saturasi oksigen anak selama isolasi mandiri.

Saat ini, sudah banyak alat pengukur saturasi oksigen atau oksimetri yang bisa dibeli di pasaran.

"Kalau dari oksimetri, kalau 90% ke bawah itu juga salah satu indikasi harus segera dibawa ke rumah sakit," jelas dr. Rouli.

3. Demam tidak kunjung turun

Demam memang menjadi gejala Covid-19 dan bisa membuat anak cukup menjalani isolasi mandiri.

Tetapi, dr. Rouli meminta Moms tetap waspada kalau demam yang dialami anak tidak turun sampai 7 hari ke depan.

4. Kejang

Moms harus mewaspadai kalau sampai Si Kecil mengalami kejang selama isolasi mandiri.

"Kejang juga sama, kalau ada kejang harus dibawa ke rumah sakit," jelas dokter anak yang juga praktik di KiddieCare Centre Sunter ini.

Baca Juga: Ketahui Ciri-ciri Anak Positif Covid-19 yang Bisa Jalankan Isolasi Mandiri dan yang Harus Dirawat di Rumah Sakit

5. Dehidrasi

Waspadai tanda-tanda anak dehidrasi, seperti tidak bisa makan atau minum, sehingga urinnya menjadi sedikit.

Mata menjadi cekung dan menurunnya kesadaran juga menjadi tanda anak mengalami dehidrasi.

"Memang jadi masalah baru karena rumah sakit juga penuh sekali dan sebagian besar rumah sakit tidak menyediakan ruang isolasi khusus buat anak. Itu yang agak sulit, maka dari itu harus hati-hati bagi yang memiliki anak," ujar dr. Rouli.