Mitos vs Fakta Kehamilan, Banyak yang Mengira ASI Pertama Harus Dibuang karena Kotor, Ini Penjelasan Sebenarnya

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 5 Agustus 2021 | 15:45 WIB
Mitos vs Fakta Kehamilan, benarkah ASI pertama harus dibuang karena kotor? (Freepik/yanalya)

Nakita.id - Mitos vs fakta kehamilan memang banyak dibahas, salah satunya mengenai ASI (Air Susu Ibu).

Moms pernah mendengar pernyataan kalau ASI pertama ibu harus dibuang karena kotor?

Ternyata justru seperti ini fakta sebenarnya.

Baca Juga: Mitos atau Fakta Stres Bisa Jadi Penyebab Munculnya Uban? Orang Hebat Ini Bongkar Fakta Sebenarnya

ASI pertama atau kolostrum sering kali dianggap kotor dan membahayakan kesehatan anak.

Bahkan, ada anggapan bahwa kolostrum bukan ASI.

Faktanya, anggapan seperti itu ternyata salah besar. Mengapa?

Usut punya usut, kolostrum yang berwarna kuning/keemasan mengandung nutrisi dengan konsentrasi tinggi.

Ini justru bisa memberikan perlindungan akan berbagai penyakit infeksi, juga memiliki efek laksatif yang akan membantu bayi mengeluarkan feses / tinja pertama (meconium) dari sistem pencernaannya.

Sehingga efeknya juga akan membantu melindungi bayi dari kuning (jaundice).

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Benarkah Ibu Hamil Harus Banyak Makan Telur agar Bayinya Sehat? Ini Jawaban Dokter

Banyak yang mengira bahwa ASI hari-hari pertama /kolostrum berwarna putih seperti susu, sehingga ketika kolostrum keluar dan berwarna kuning keemasan / oranye, kental, lengket dan terkadang bening, terdapat persepsi ASI tersebut tidak bagus dan dibuang saja.

Jumlahnya pun hanya sekitar 3-5 sendok teh yang sering membuat khawatir tidak akan cukup untuk bayi sehingga perlu ditambah susu formula.

Warna orange/keemasan ini merupakan tanda dari kandungan beta-carotene yang tinggi.

Meski jumlah kolostrum relatif sedikit namun sangat mencukupi lambung bayi yang juga memang masih kecil (sebesar kelereng dengan kapasitas 5-7 ml saja).

Kolostrum sangat padat nutrisi , kaya akan karbohidrat, protein, serta tinggi antibodi yang melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi.

Kolostrum mengandung sejumlah besar antibodi yang disebut Immunoglobulin .

Immunoglobulin adalah kelompok protein yang memberikan kekebalan / imunitas.

Di dalam kolostrum terdapat 3 macam Immunoglobulin yaitu IgA ( immunoglobulin A ) , IgG (immunoglobulin G ) dan IgM ( immunoglobulin M ).

Dari ketiga Immunoglobulin ini, IgA menempati konsentrasi tertinggi.

Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan, Pantangan Renovasi atau Bangun Rumah Ketika Ada Ibu Hamil, Benarkah?

IgA ini akan melindungi bayi dari serangan kuman di daerah membran mukus tenggorokan, paru-paru, juga melindungi sistem pencernaan bayi termasuk usus.

Kolostrum juga kaya akan lekosit, sel darah putih yang akan menghancurkan bakteri jahat dan virus.

Di dalam kolostrum terdapat 70% lekosit, sementara di dalam ASI transisi & ASI matang (ilustrasi ASI transisi & matang lihat gambar) terdapat 10% lekosit.

Juga dibandingkan dengan ASI matang, kolostrum lebih tinggi kandungan sodium, potassium, protein, vitamin yang larut dalam lemak dan mineral sementara kandungan lemak dan laktosanya lebih rendah dari ASI matang.