Mitos vs Fakta Kehamilan, Sederet Mitos Keguguran yang Paling Ditakuti Ibu Hamil, Ternyata Ini Faktanya

By Diah Puspita Ningrum, Jumat, 13 Agustus 2021 | 16:45 WIB
Mitos vs fakta kehamilan tentang keguguran ibu hamil (freepik)

Nakita.id - Moms pernah mendengar mitos vs fakta kehamilan tentang keguguran yang dialami ibu hamil?

Keguguran merupakan salah satu momok mengerikan yang menghantui para pejuang buah hati.

Meski belum sempat melihat bayi yang dikandung, calon orang tua mana yang tak sedih hatinya ketika mengalami keguguran.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Tak Semua Seafood Berbahaya Untuk Kehamilan, Inilah Makanan Laut yang Tidak Boleh Dikonsumsi Ibu Hamil

Meski begitu, ada baiknya Moms memahami dan menghindari mitos tentang keguguran yang kerap membuat stres selama kehamilan.

Memang ada banyak faktor yang dapat menyebabkan keguguran, namun hal yang benar seputar kehamilan dapat membantu Moms untuk lebih tenang dan tepat dalam menghadapi kehamilan.

Nah, berikut adalah mitos keguguran yang sering kali masih dipercaya oleh ibu hamil.

1.Bercak atau pendarahan kehamilan berarti mengalami keguguran

Pendarahan saat hamil sangat umum terjadi pada trimester pertama kehamilan.

Bahkan, sebanyak 20% hingga 40% wanita hamil mengalami kondisi ini.

Pendarahan pada trimester pertama kehamilan merupakan tanda di mana sel telur yang sudah dibuahi mulai menempel pada dinding rahim.

Artinya, kehamilan Moms memang sehat dan berjalan dengan normal.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Pria Bertubuh Gemuk Ternyata Bisa Bikin Istri Sulit Hamil, Ini yang Harus Dilakukan Agar Cepat Miliki Momongan

2. Keguguran tidak bisa dicegah

Tentu saja bisa, Moms. Keguguran dapat dicegah dengan pola hidup yang sehat.

Rokok dan alkohol jadi musuh terbesar keguguran. Selain itu, makan makanan dengan kaya folat dan vitamin dapat menjaga kehamilan yang sehat.

Moms tak perlu banyak percaya mitos tentang keguguran yang dapat mengganggu kehamilan.

Coba untuk melakukan pemantauan kehamilan secara rutin dan melakukan pola hidup yang lebih sehat.

3.Kalau sudah keguguran akan bisa keguguran di kehamilan berikutnya

Banyak Moms yang takut untuk mencoba hamil lagi setelah mengalami keguguran.

Padahal, peluang kehamilan setelah keguguran juga masih sama di saat sebelum mengalami keguguran.

Selain itu, risiko keguguran juga tidak meningkat asalkan Moms tahu caranya menjaga kehamilan.

Jika mengalami keguguran berulang, artinya memang ada masalah dalam diri Moms.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Hamil Menular pada Perempuan di Circle-nya?

4.Setelah keguguran, harus menunggu 3 bulan untuk mencoba hamil lagi

Sebuah studi menunjukkan bahwa Moms bisa mendapatkan kehamilan sehat bahkan jika hamil 1 bulan setelah keguguran.

Jika keguguran tidak menyebabkan gangguan pada rahim, dokter biasanya akan merekomendasikan untuk mencoba hamil lagi.

Namun, jika Moms mengalami kondisi yang lebih parah, tunggu saran dari dokter.