Berhasil Sembuh dari Covid-19 Meski Usianya Sudah 100 Tahun, Kakek Eddy Yoshawirja Bagikan Kisah dan Rahasianya

By Cynthia Paramitha Trisnanda, Jumat, 13 Agustus 2021 | 18:15 WIB
Eddy Yoshawirdja berhasil sembuh dari Covid-19 meski usianya sudah 100 tahun (Tribun Jakarta)

Nakita.id - Angka kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai menurun.

Seperti yang kita tahu, belakangan virus corona varian Delta mendominasi kasus di Indonesia.

Varian Delta disebut lebih mudah menular dan membahayakan beberapa kalangan tertentu, terutama yang memiliki komorbid.

Akan tetapi, ada kisah inspiratif dari penyintas Covid-19 berusia 100 tahun, Eddy Yoshawirja.

Eddy berhasil sembuh dari Covid-19 karena ternyata sudah menerima vaksinasi.

Baca Juga: Berjuang Sembuh dari Covid-19 di Tengah Kabar Keluarganya Meninggal Satu Per Satu, Begini Kisah Munadi yang Habiskan 17 Tabung Oksigen Selama Isoman

Bahkan, Eddy disebut penerima vaksin Covid-19 tertua di Indonesia.

"Vaksin Covid-19 ini sangat menolong, vaksin ini adalah penyelamat ayah saya saat terkena Covid-19," kata sang anak Benny Yoshawirja saat hadir mendampingi Eddy Yoshawirja secara virtual dalam Forum Diskusi, Jumat (13/8).

Menurut Benny, ayahnya sempat menjalani perawatan intensif di rumah sakit karena terkonfirmasi positif Covid-19 pada 22-25 Juni 2021 berdasarkan hasil observasi yang dilakukan tim laboratorium di salah satu rumah sakit swasta.

Kronologi sang ayah terkonfirmasi positif Covid-19 diketahui keluarga berdasarkan gejala batuk yang dideteksi seorang dokter RS Borromeus, Bandung, Jawa Barat, saat berkunjung untuk memantau perawatan rutin Eddy di rumah.

"Kebetulan ada dokter yang setiap dua bulan sekali datang ke rumah, lalu melihat kondisi ayah saya kurang sehat dan batuk," paparnya.

Kemudian, pihak keluarga sepakat untuk membawa Eddy menjalani tes swab di rumah sakit.

Tidak lama berselang, tim medis rumah sakit mengonfirmasi kepada keluarga bahwa hasil tes cepat menyatakan Eddy reaktif Covid-19.

Baca Juga: Bolehkah Penyintas Covid Divaksin Sebelum 3 Bulan? Ahli dari Indonesia Beri Jawaban Seperti Ini

Benny memaparkan, ayahnya langsung menjalani perawatan intensif dengan cara diinfus serta menggunakan alat bantu pernapasan di ruang gawat darurat.

"Kita bawa ke rumah sakit dan langsung diinfus selama dua hari. Tapi yang namanya orang tua terkadang suka tidak betah memakai alat bantu pernapasan. Kadang kalau malam masih suka minta dilepas," katanya.

Benny menjelaskan, saturasi oksigen sang ayah selalu stabil di atas angka 90 serta tidak memiliki gejala Covid-19 yang berat. Atas dasar pertimbangan itu, keluarga memutuskan untuk merawat Eddy di rumah.

"Kami ada pertemuan dengan keluarga dan kami semua diswab dan dinyatakan aman (tidak tertular Covid-19)," katanya.

Sekitar dua pekan menjalani isolasi mandiri, kata Benny, sang ayah mulai menunjukkan kondisi kesehatan yang semakin membaik.

"Kami lihat kondisi kesehatannya mulai normal, berarti vaksin sudah efektif. Per tanggal 2 Juli, kita cek darah lagi, hasilnya normal," katanya.

Benny mengatakan virus Corona yang sempat bersarang di tubuh Eddy diduga kuat ditularkan oleh seorang perawat yang selama ini menjalani tugas rutin di rumah.

Baca Juga: Berhasil Sembuh dari Covid-19 Cuma dalam 6 Hari, Ternyata Nafa Urbach Rutin Minum Minuman Herbal yang Tidak Boleh Dicampur dengan Obat Ini

"Ayah saya ini dirawat oleh tiga orang perawat selama 24 jam. Perawat ini selalu keluar masuk di rumah. Setelah kita cek, ternyata ada salah satu perawat yang tidak sadar dia sakit (Covid-19) setelah merawat ayah saya," katanya.

Benny menjelaskan, kesembuhan sang ayah tidak terlepas dari peran vaksin Covid-19 yang diterima Eddy beberapa bulan sebelum ia tertular Covid-19.

"Saya bersyukur bahwa sebelumnya kami sekeluarga telah mempertimbangkan bahwa ayah harus divaksin untuk pencegahan Covid-19," ujarnya.

Lebih lanjut, Benny menilai sang ayah tidak merasakan gejala apapun setelah divaksin dan ia sendiri yang mendaftarkan ayahnya untuk divaksin.

Benny juga mengungkapkan bahwa pada saat proses screening di sentra vaksinasi, ayahnya sempat dinyatakan tidak lolos karena ada riwayat sakit ginjal.

Namun kondisi itu tidak mematahkan semangat keluarga untuk memberikan vaksin kepada Eddy.

"Kami pun berkonsultasi dengan dokter umum dan internis, sampai akhirnya ayah saya dinyatakan boleh divaksin," katanya.

Benny merasa lega karena sang ayah sudah divaksin dan berterima kasih karena pemerintah telah memberikan prioritas kepada warga lansia untuk menerima vaksin.

la juga mengimbau agar masyarakat tidak ragu untuk mendaftarkan, mengantarkan dan menemani anggota keluarga lansia mereka untuk vaksinasi.

Artikel ini pernah tayang di Tribun Jakarta dengan judul Cerita Eddy, Pria Berusia 100 Tahun Sembuh dari Covid-19 Berkat Perlindungan Vaksin