Tak Hanya Covid-19 yang Picu Kematian Ekstrem, Yuk Cari Tahu Gejala Virus Marburg, Mulai dari Demam Tinggi hingga Pendarahan

By Cecilia Ardisty, Sabtu, 14 Agustus 2021 | 11:00 WIB
Penularan virus Marburg (Pixabay.com)

Nakita.id - Selain virus Covid-19, dilaporkan terdapat virus sangat berbahaya sehingga dapat menyebabkan kematian di Gueckedou, Guinea Tenggara, Afrika Barat.

Virus sangat berbahaya tersebut adalah virus Marburg di mana WHO menyatakan pertama kali terjadi di Afrika Barat.

Di sisi lain, Gueckedou adalah daerah asal wabah Ebola Afrika Barat 2014-2016, yang paling mematikan dalam sejarah, dan melihat kebangkitan singkat Ebola tahun ini.

Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya

Kemudian, sejumlah 155 orang yang mungkin telah melakukan kontak dengan kasus terkonfirmasi penyakit virus Marburg sedang dipantau oleh otoritas kesehatan di Guinea.

Namun, sebenarnya apa itu virus Marburg? WHO memperingatkan virus Marburg punya gejala sama dengan demam berdarah.

Sementara, risiko kematian akibat virus Marburg adalah hampir 88 persen.

Virus Marburg setelah menyerang orang bisa menyebar melalui penularan dari manusia ke manusia melalui kontak langsung.

Kontak langsung tersebut adalah melalui darah, sekresi, organ atau cairan tubuh lain dari orang yang terinfeksi, dan dengan permukaan dan bahan.

Lantas, seperti apa gejala virus Marburg? Yuk, simak penjelasannya.

Baca Juga: Pernah Sesumbar karena Merasa Kebal Dari Virus Corona, Kini Selebgram Keanu Angelo Dinyatakan Positif Covid-19

Gejala virus Marburg

Orang yang terinfeksi virus Marburg akan mengalami mulai dari demam tinggi, sakit kepala parah hingga malaise parah.

Selain itu, juga bisa mengalami diare kronis, perut dan kram, mual, dan muntah dapat dimulai pada hari ketiga setelah infeksi.

Kemudian, diare bisa bertahan selama seminggu dan pada fase ini, mata pasien terlihat cekung, wajah tanpa ekspresi, dan mengalami kelesuan yang ekstrem.

Tak hanya itu, orang yang terinfeksi juga bisa mengalami ruam tanpa gatal pada hari kedua dan ketujuh setelah timbulnya gejala.

Sementara banyak penderita virus Marburg mengalami gejala berat setelah tujuh hari infeksi.

Gejala berat tersebut di antaranya terjadi pendarahan di hidung, gusi, dan area vagina.

Selanjutnya, selama fase penyakit yang parah, orang yang terinfeksi virus Marburg mengalami demam tinggi.

Baca Juga: Kenapa Virus Covid-19 Memiliki Pengaruh Terhadap Kesuburan Pria? Ini Penjelasannya Versi Kolaborasi Sonora Parenting dan Nakita.id

Virus Marburg juga memengaruhi sistem saraf pusat yang mengakibatkan kebingungan, lekas marah dan agresi.

Kemudian pada fase akhir, yaitu hari ke 15 setelah terinfeksi, orang yang terinfeksi virus Marburg juga bisa mengalami orchitis atau radang testis.

Sementara, pada kasus yang fatal, virus Marburg menyebabkan kematian umum terjadi antara hari kedelapan dan sembilan hari sesudah onset atau awal terjadinya penyakit, biasanya didahului dengan kehilangan darah yang parah dan syok.