Inilah Beberapa Perbedaan yang Perlu Diketahui Pasutri Mengenai Bayi Tabung dan Inseminasi Sebelum Memulai Program Kehamilan

By Ruby Rachmadina, Kamis, 26 Agustus 2021 | 20:01 WIB
Perbedaan program kehamilan inseminasi dan bayi tabung (Freepik.com)

Meski sama-sama bisa menghadirkan sang janin, tentu saja ada perbedaan yang signifikan antara inseminasi dan bayi tabung.

Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSIA Bunda Jakarta, dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG, MSc, dua jenis program kehamilan ini tentu memiliki perbedaan dalam menciptakan kehamilan.

dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG, MSc

"Ada dua program kehamilan yang berbeda memang, inseminasi itu adalah suatu proses untuk mendapatkan kehamilan dengan cara mempermudah sperma dengan sel telur," ucap dr. Ivander.

Untuk melakukan inseminasi tak boleh dilakukan secara sembarangan, tentu saja harus dilakukan oleh dokter kandungan.

Baca Juga: Apakah Masing-masing Program Kehamilan di Indonesia Bisa Dilakukan Oleh Seluruh Pasangan? Begini Fakta Sebenarnya Menurut Dokter Kandungan

"Caranya dengan memasukan sperma langsung ke dalam rongga rahim pada masa subur," sambungnya.

Untuk memperbesar peluang kehamilan, dokter perlu memeriksa kondisi kesehatan dan juga mengatur masa subur baik dari perempuan atau laki-laki.

"Oleh karena itu masa suburnya diatur ditata masa suburnya, dengan obat-obatan," ujar dr. Ivander.

Jika inseminasi dilakukan di dalam rongga hamil, program bayi tabung justru berbeda.

"Sedangkan kalau pada bayi tabung untuk meningkatkan peluang kehamilan dengan melakukan pembuahan di luar tubuh, melakukan pembuahan di luar badan ibunya dan memasukkan kembali janin yang terbantuk ke dalam badan ibunya," ungkapnya.

Baca Juga: Angin Segar Untuk Pasutri, Inilah Macam-macam Program Hamil yang Bisa Dilakukan di Indonesia Menurut Dokter

Tentu saja, masing-masing jenis program kehamilan ini memiliki persyaratan yang berbeda dan harus terpenuhi.

Ketika melakukan inseminasi, ternyata Moms dan Dads memiliki peranan yang sama pentingnya untuk keberhasilan dalam menjalani program kehamilan.

"Masing-masing program hamil memiliki syaratnya sendiri-sendiri, kalau inseminasi ya syaratnya harus punya telur yang bagus dari ibunya, pada laki-laki jumlah spermanya harus mencukupi," ucap dr. Ivander.

Sedangkan untuk bayi tabung memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi meski kondisi sel telur dan sperma kurang memadai.

"Sedangkan kalau bayi tabung asal masih punya sel telur, asal masih punya sperma ya meskipun jumlahnya sedikit itu masih bisa diusahakan," pungkas dr. Ivander.