Nakita.id - Memasuki satu tahun usia pernikahan dan belum dikaruniai momongan tentu banyak kekhawatiran yang dirasakan para pasangan suami istri.
Bahkan ada sebagian pasangan yang sudah menantikan sekian tahun untuk segera mengandung.
Setiap orang memang memiliki tingkat kesuburan yang berbeda-beda.
Meski pasangan suami istri sudah melakukan serangkaian perawatan untuk meningkatkan kesuburan, tapi tetap saja tak ada tanda-tanda jika Moms segera akan hamil.
Segala sesuatunya tentu saja ada upaya yang bisa dilakukan, begitu juga perjuangan suami istri yang ingin memiliki anak.
Salah satu cara efektif yang bisa dilakukan untuk mendapatkan momongan adalah dengan cara inseminasi buatan dan program bayi tabung.
Meski sama-sama bisa menghadirkan sang janin, tentu saja ada perbedaan yang signifikan antara inseminasi dan bayi tabung.
Menurut Dokter Spesialis Kandungan dan Kebidanan RSIA Bunda Jakarta, dr. Ivander Utama F.MAS, SpOG, MSc, dua jenis program kehamilan ini tentu memiliki perbedaan dalam menciptakan kehamilan.
"Ada dua program kehamilan yang berbeda memang, inseminasi itu adalah suatu proses untuk mendapatkan kehamilan dengan cara mempermudah sperma dengan sel telur," ucap dr. Ivander.
Untuk melakukan inseminasi tak boleh dilakukan secara sembarangan, tentu saja harus dilakukan oleh dokter kandungan.
"Caranya dengan memasukan sperma langsung ke dalam rongga rahim pada masa subur," sambungnya.
Untuk memperbesar peluang kehamilan, dokter perlu memeriksa kondisi kesehatan dan juga mengatur masa subur baik dari perempuan atau laki-laki.
"Oleh karena itu masa suburnya diatur ditata masa suburnya, dengan obat-obatan," ujar dr. Ivander.
Jika inseminasi dilakukan di dalam rongga hamil, program bayi tabung justru berbeda.
"Sedangkan kalau pada bayi tabung untuk meningkatkan peluang kehamilan dengan melakukan pembuahan di luar tubuh, melakukan pembuahan di luar badan ibunya dan memasukkan kembali janin yang terbantuk ke dalam badan ibunya," ungkapnya.
Tentu saja, masing-masing jenis program kehamilan ini memiliki persyaratan yang berbeda dan harus terpenuhi.
Ketika melakukan inseminasi, ternyata Moms dan Dads memiliki peranan yang sama pentingnya untuk keberhasilan dalam menjalani program kehamilan.
"Masing-masing program hamil memiliki syaratnya sendiri-sendiri, kalau inseminasi ya syaratnya harus punya telur yang bagus dari ibunya, pada laki-laki jumlah spermanya harus mencukupi," ucap dr. Ivander.
Sedangkan untuk bayi tabung memiliki tingkat keberhasilan yang lebih tinggi meski kondisi sel telur dan sperma kurang memadai.
"Sedangkan kalau bayi tabung asal masih punya sel telur, asal masih punya sperma ya meskipun jumlahnya sedikit itu masih bisa diusahakan," pungkas dr. Ivander.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR