Sebentar Lagi Akan Segera Digelar, Begini Kata Kemendikbudristek Terkait Keamanan Melakukan Pembelajaran Tatap Muka Terbatas

By Shinta Dwi Ayu, Kamis, 26 Agustus 2021 | 19:28 WIB
Ilustrasi Pembelajaran Tatap Muka (PTM) (Pexels.com)

Nakita.id - Sebagian besar peserta didik di semua jenjang tentu sudah sangat rindu melakukan Pembelajaran Tatap Muka seperti dulu sebelum adanya pandemi Covid-19.

Mengingat Covid-19 sudah menyerang Indonesia hampir 1,5 tahun dan belum juga usai hingga saat ini. 

Akibatnya, semua jenjang pendidikan akhirnya melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

Baca Juga: Bukan Hanya Trauma, Melakukan Kekerasan Pada Anak Selama Mendampinginya PJJ Bisa Membuat Si Kecil Mengalami Hal Buruk Ini Menurut Psikolog

Para tenaga pengajar pun merasa bahwa selama PJJ ini banyak sekali peserta didik yang mengalami ketertinggalan atau loss learning.

Tenaga pengajar bahkan juga mengalami kesulitan untuk melakukan monitoring kepada para peserta didik selama proses PJJ.

Namun, belakangan ini, muncul kabar baik bahwa Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas sudah bisa dilakukan oleh seluruh sekolah yang wilayahnya berada di level 1,2,3. 

PTM rencananya akan dimulai pada awal September 2021 mendatang.

Lantas, apakah aman dan tepat melakukan PTM terbatas di tengah situasi seperti ini?

Pertanyaan itu mungkin muncul di benak banyak orangtua saat ini.

Menurut Direktur Sekolah Dasar, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd, untuk memastikan aman atau tidaknya pelaksanaan PTM nanti semua tergantung dari perilaku setiap orang.

Dra. Sri Wahyuningsih, M.Pd (Direktur Sekolah Dasar Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah Kemendikbudristek)

Jika semua pihak yang berada di lingkungan sekolah disiplin menerapkan protokol kesehatan, maka bisa jadi kunci aman untuk melakukan PTM terbatas.

Baca Juga: Apakah Proses Pembelajaran Jarak Jauh Sudah Berjalan Efektif Sejauh Ini? Begini Kata Para Tenaga Pengajar

"Kalau bicara aman, kembali ke perilaku kita, perilaku semua pihak, peningkatan disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan menjadi kunci aman atau tidaknya kita melaksanakan belajar tatap muka yang sudah didorong melalui SKB 4 menteri," kata Dra. Sri dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Kamis (26/08/2021).

Namun, jika berbicara soal tepat atau tidaknya, Dra. Sri mengatakan pelaksanaan PTM terbatas sudah menjadi keputusan yang tepat.

"Kalau bicara tentang tepat untuk melaksanakan pembelajaran, karena itu adalah hak, jadi kapan pun waktunya itu sangat tepat, hanya metodenya saja yang harus disesuaikan," ujar Dra. Sri.

Dra. Sri juga menekankan untuk wilayah yang berada di level 1, 2, dan 3 wajib melakukan PTM terbatas.

"Kita juga harus beradaptasi, merujuk dan menindaklanjuti keputusan Presiden untuk level 1, 2, dan 3 wajib memberikan pelayanan pembelajaran tatap muka terbatas, dan ini adalah masa transisi," pungkas Dra. Sri.

Baca Juga: Terkendala Penggunaan Teknologi Selama PJJ, Ini yang Dilakukan Para Tenaga Pengajar Demi Memperlancar Proses Sekolah dari Rumah

Meski begitu, apabila Moms atau Dads masih takut melepas anak untuk PTM, Kemendikbudristek menekankan agar pihak sekolah tidak memaksa.

Dimana pun anak berada, Si Kecil masih bisa melakukan proses pembelajaran yang sama seperti teman-teman lainnya yang melakukan PTM di sekolah.