Kulitnya Lecet dan Gatal Saat Terkena Air, Bayi Ini Alami Hal Langka

By Fadhila Afifah, Senin, 26 Februari 2018 | 15:50 WIB
Alergi air langka bernama Aquagenic Urticaria dialami bayi berusi 18 bulan di Minnesota, ()

Menurut Pusat Informasi Penyakit Genetik dan Langka (GARD), aquagenic urticaria biasanya menyerang perempuan namun gejalanya mulai menunjukkan saat  pubertas.

Saat penderitanya kontak dengan air, akan muncul bilur kecil berwarna merah, biasanya di leher dan lengan. Dalam beberapa kasus mereka juga bisa terbentuk di bagian tubuh yang lain.

Ruam ini biasanya berlangsung selama 30 menit sampai satu jam sebelum memudar.

Berhubung kondisi ini sangat langka, tidak banyak informasi mengenai penyebab dan pengobatan.

GARD menunjukkan bahwa aquagenic urticaria dapat dipicu oleh zat lain di dalam air seperti klorin.

Berdasarkan hal tersebut, gatal-gatal bukan disebabkan oleh air, khususnya alergen di air.

Sebuah studi kasus 2011 yang diterbitkan dalam Annals of Dermatology mengklaim bahwa sejak tahun 1964 kurang dari 100 kasus telah dilaporkan.

BACA JUGA: Pakai Masker Kunyit di Area Mata 10 Menit, Lihat Hasilnya Mengejutkan!

Teori lain menyebutkan, kulit itu sendiri menghasilkan bahan beracun saat berinteraksi dengan air.

Namun tidak ada penjelasan lanjutan yang didukung oleh cukup bukti ilmiah.

Dikutip dari MD-health, diagnosis aquagenic urticaria dimulai dengan evaluasi riwayat klinis pasien untuk kemudian mencari tanda-tanda apa yang mungkin menyebabkan reaksi berat ini.

Pasien kemudian akan dimasukkan ke tes pengolahan air dimana air akan dikenakan ke tubuh bagian atas selama 30 menit.

Air dapat ditempatkan langsung pada kulit atau handuk kertas yang sudah basah.

Dalam banyak kasus, air suling, air keran dan air garam akan digunakan untuk memeriksa perbedaan reaksi.

Setelah alat tes dilepaskan, kulit akan diperiksa reaksinya selama 10-15 menit berikutnya. (*)