Apakah Diet Setelah Melahirkan Memberikan Dampak Buruk pada Produksi ASI? Ini Jawaban Konselor Laktasi dan Dokter Kandungan

By Cecilia Ardisty, Selasa, 31 Agustus 2021 | 13:15 WIB
Diet setelah melahirkan berdampak pada produksi ASI (Freepik.com)

Saat diwawancarai Nakita.id, dr. Margaret Mutiaratirta Sugondo, CIMI, Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah - Puri Indah, menjelaskan soal diet setelah melahirkan dapat memberikan dampak buruk pada produksi ASI.

"Diet disini yang dimaksud adalah diet ketat untuk menurunkan berat badan. Untuk ke produksi ASI secara langsung, itu sebenarnya tidak sampai memberikan dampak buruk," jelas dokter Margaret.

Dokter Margaret menjelaskan produksi ASI di awal-awal melahirkan, nutrisi atau kualitas ASI-nya sangat tergantung dari bagaimana status gizi ibu waktu hamil.

Baca Juga: Tak Sekadar Bikin Kenyang, Ternyata Inilah Sederet Manfaat Menyusui Bagi Ibu dan Bayi, Salah Satunya Cegah Pendarahan Setelah Melahirkan!

dr. Margaret Mutiaratirta Sugondo, CIMI, Dokter Umum Konselor Laktasi RS Pondok Indah - Puri Indah

"Kemudian, bagaimana cara ibu menyusui bayi atau mengosongkan payudaranya, karena prinsip produksi ASI adalah supply by demand," tambahnya.

"Walaupun ibu mengurangi asupan makanannya dengan diet, itu tidak akan langsung berpengaruh, karena produksi ASI diambil dari energi cadangan lemak saat ibu hamil," ujarnya.

Dokter Margaret menjelaskan masih ada cadangan lemak sekitar 3 kilogram, jadi tidak langsung kembali ke berat badan sebelum hamil.

"Oleh karena itu, dianjurkan untuk menyusui secara eksklusif, supaya cepat balik berat badannya ke berat badan ibu sebelum lahiran. Jadi, sebenarnya ibu tidak perlu melakukan diet-diet ketat, karena kalau dengan ibu menyusui saja, itu sudah bisa menurunkan berat badan ibu," pungkas dr. Margaret.