Wah Ahli Tidak Lagi Bungkam, Ternyata Begini Fakta Soal Virus Corona yang Sebenarnya hingga Singgung Soal Mitos yang Salah Kaprah

By Riska Yulyana Damayanti, Sabtu, 4 September 2021 | 19:15 WIB
Mitos tentang virus corona banyak beredar di masyarakat (Freepik.com)

Nakita.id - Ahli sudah memberikan penjelasan terkait berbagai mitos soal virus corona.

Mitos soal virus corona sering membuat banyak orang salah kaprah bahkan ada yang menyepelekan virus tersebut.

Mungkin ada yang beranggapan bahwa sakit Covid-19, karena virus corona ini hanya berbahaya ketika menyerang orang yang lebih tua dan masih banyak mitos lainnya.

Lalu, bagaimana kebenaran soal mitos soal virus corona tersebut?

Baca Juga: Kisah Nyata, Calon Ayah Ini Tewas karena Virus Corona Usai Terus Menunda Vaksinasi hingga Ahli Ungkap Hal Tidak Terduga Soal Vaksin Covid-19

1. Mitos: Covid-19 hanya berbahaya bagi orangtua

Mitos tersebut tidaklah benar.

Melansir dari Eatthis.com (3/9/2021), dokter dan perawat di seluruh negeri melaporkan bahwa lebih banyak orang berusia 30-an, 40-an, dan 50-an meninggal karena COVID.

Dan, virus itu tampaknya mendaratkan orang-orang muda di rumah sakit.

"Banyak pasien dengan Covid-19 yang sekarang tiba di rumah sakit tidak hanya tidak divaksinasi - mereka jauh lebih muda dari 50 tahun, sangat berbeda dari pasien yang lemah dan lebih tua yang terlihat ketika pandemi pertama kali melonjak tahun lalu," lapor New York Times pada 8 Agustus.

Bulan ini, NBC News melaporkan dua pasien COVID, usia 25 dan 24, yang masing-masing harus menjalani transplantasi paru-paru ganda dan pengangkatan paru -paru sebagian, musim panas ini.

Dan, anak-anak di bawah 12 tahun yang belum memenuhi syarat untuk divaksinasi juga semakin berisiko terkena penyakit serius.

2.Mitos: Covid-19 seperti flu biasa

"COVID-19 tampaknya lebih menular dan menyebar lebih cepat daripada flu," kata Mayo Clinic.

Baca Juga: Tidak Merasakan Efek Samping Setelah Vaksinasi COVID-19, Apakah Tubuh Punya Kekebalan yang Rendah Terhadap Virus Corona?

"Penyakit parah, seperti cedera paru-paru, mungkin lebih sering terjadi pada COVID-19 daripada influenza. Tingkat kematian juga tampaknya lebih tinggi pada COVID-19 daripada flu. COVID-19 dapat menyebabkan komplikasi yang berbeda dari flu, seperti pembekuan darah dan sindrom inflamasi multisistem pada anak-anak," sambungnya.

3. Mitos: Masker tidak berfungsi menjaga tubuh dari virus corona

Para ahli termasuk CDC dan Mayo Clinic mengatakan dengan jelas: Penelitian telah menemukan bahwa masker wajah secara efektif memperlambat penyebaran COVID-19.

Masker wajah mengurangi kemungkinan Moms mengeluarkan atau menghirup partikel yang terinfeksi virus corona.

Bukti yang lebih kuat dilaporkan minggu ini.

Sebuah penelitian besar-besaran terkontrol secara acak di India yang melacak 340.000 orang dewasa di 600 desa di pedesaan Bangladesh, menemukan bahwa penggunaan masker dapat secara signifikan membatasi penyebaran gejala COVID-19.

Baca Juga: Tidak Merasakan Efek Samping Setelah Vaksinasi COVID-19, Apakah Tubuh Punya Kekebalan yang Rendah Terhadap Virus Corona?

Dan perlu diingat, jangan lupa ikut vaksinasi karena vaksin Covid-19 disebut bisa mencegah seseorang terkena gejala berat hingga meninggal dunia.

Jangan lupa pula lakukan protokol kesehatan dengan mencuci tangan menggunakan sabun, menjaga jarak hingga menggunakan masker agar tidak mudah terserang virus corona.

Moms juga bisa melawan virus corona dengan meningkatkan kekebalan tubuh.