Menimbang Metode Baby Lead Weaning yang Diterapkan Anak Andien Aisyah

By Nia Lara Sari, Selasa, 27 Februari 2018 | 19:19 WIB
Andien Aisyah menggunkan penyedap rasa alami untuk meningkatkan cita rasa masakan untuk keluarga ()

Nakita.id - Baby Lead Weaning (BLW) belakangan ini marak diterapkan oleh orangtua di dunia, termasuk di Indonesia.

Tak ketinggalan aktris cantik Andien Aisyah juga menerapkan metode ini untuk sang anak.

"Aku dan suami nerapin BLW ke baby aku, karena aku percaya anak aku udah bisa menerapkan metode itu'" ungkap Andien, saat ditemui di acara Talkshow bertema Belahan Jantungku Volume 2 tentang MPASI beberapa waktu lalu di daerah Jakarta Selatan.

BACA JUGA: Dijamin, Jalani 9 Ritual Harian Ini Bantu Moms Atasi Stres!

Lalu tepatkah menerapkan BLW untuk anak?

Dilansir dari Ikatan Dokter Anak indonesia (IDAI), metode Baby Lead Weaning (BLW) diperkenalkan oleh Rapley dan Markett pada tahun 2005.

Metode itu diperkenalkan dalam buku mereka yang berjudul Baby Led Weaning: Essential Guide to Introducing Solid Foods and Helping your Baby to Grow Up a Happy and Confident Eater dipublikasi.

BACA JUGA: Lakukan Bekam Layaknya Ruben Onsu, ini Manfaatnya untuk Kesehatan

Mereka menyarankan bayi diberi “finger food”, yaitu makanan yang dapat dipegang oleh bayi, sejak bayi berusia 6 bulan, tanpa melalui tahap pemberian makanan berkonsistensi lunak (bentuk puree atau lumat).

Orangtua menentukan apa yang ditawarkan untuk dimakan, tetapi bayi yang menentukan apa yang akan mereka pilih, berapa banyak, dan seberapa cepat menghabiskan.

Banyak perdebatan mengenai metode BLW sebagai metode pemberian MPASI pertama.

BACA JUGA: Contoh Jadwal Pemberian Makan Pertama Bayi Usia 8-12 Bulan

Bayi yang mendapat BLW berisiko mengalami kekurangan nutrisi karena bayi yang menentukan jenis makanan yang dihabiskan dan berapa banyak.

Sering kali apa yang dipilih bayi tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, serta zat gizi mikro terutama zat besi.

Bila ini terjadi, dikhawatirkan kecukupan nutrisi Si Kecil tidak optimal. 

Akibatnya, anak terancam kekurangan asupan gizi, baik mikro seperti protein maupun makro seperti vitamin. 

BACA JUGA: Lucu! Tidurkan Anaknya, Haykal Kamil Nyanyikan Lagu ini, Eh Ternyata Enggak Hafal

Namun, sebagian beranggapan bahwa metode BLW mendorong bayi untuk menerima berbagai macam tekstur dan rasa makanan sehingga lebih mudah menerima makan “sehat” seperti sayur-sayuran.

Ada pula anggapan bahwa metode BLW berdampak pada kemampuan bayi mengatur rasa lapar dan mencegah obesitas.

Namun hal ini tidak terbukti berdasarkan studi terbaru oleh Taylor (2017) yang menemukan, bayi yang menjalani metode BLW memiliki indeks massa tubuh yang sama dengan bayi yang diberi MPASI secara konvensional.