Dianggap Lebih Sehat, Ternyata Uap Rokok Elektrik Mengandung Racun Berbahaya ini

By Erinintyani Shabrina Ramadhini, Selasa, 27 Februari 2018 | 21:21 WIB
Apakah rokok elektrik itu sehat? ()

BACA JUGA: Ternyata 4 Kebiasaan ini Justru Dapat Memicu Masalah Kesehatan!

Selain itu, tingkat emisi kromium, nikel dan kadmium sama atau bahkan lebih tinggi dari rokok konvensional; sedangkan konsentrasi timbal di beberapa sampel rokok elektrik ditemukan sama dengan rokok biasa.

Dikutip dari harian New Atlas, seorang peneliti senior Ana Maria Rule mengatakan bahwa hal ini seharusnya menjadi perhatian khusus Food and Drug Association (FDA) serta perusahaan rokok dan para penggunanya yang terlanjur menilai bahwa rokok elektrik lebih sehat dibandingkan rokok tembakau.

Rule menambahkan, terdapat masalah pada koil sehingga menyebabkan timbulnya racun berbahaya saat rokok elektrik tersebut diisap.

BACA JUGA: Cantiknya, Inilah Foto Pertama Chicago, Anak Kim Kardashian

Penelitian ini dilakukan dengan mendeteksi 15 jenis logam yang berbeda dari 56 pengguna rokok elektrik.

Kelima belas jenis logam tersebut ada pada cairan rokok elektrik dengan jumlah yang minimum, namun jumlahnya meningkat signifikan saat terekspos koil panas.

Selain itu, konsentrasi logam lebih tinggi pada rokok elektrik yang koilnya sering diganti.

Hal ini menunjukkan bahwa logam pada koil baru lebih mengontaminasi dibandingkan koil lama.

Hingga saat ini, memang belum ada kajian tentang efek samping rokok elektrik bagi kesehatan manusia dalam jangka panjang.

Namun, penelitian diatas dan penelitian terbaru yang dipublikasikan dalam Environmental Health Perspectives Journal menunjukkan bahwa rokok elektrik bukan alternatif yang sepenuhnya aman.

Tak hanya itu, rokok elektrik ternyata turut berdampak terhadap orang yang ada di sekitarnya.

Kandungan racun di dalamnya akan menyebabkan terjadinya keracunan akut nikotin dan adanya kasus kematian anak.

Jika uapnya terhirup, dapat mengakibatkan serangan asma, sesak napas, dan batuk.

Rokok ini juga berbahaya untuk penderita pneumonia, gagal jantung, disorientasi, kejang, hipotensi, sampai luka bakar akibat meledaknya rokok elektrik dalam mulut.

Selain itu, kandungan propilen glycol di dalamnya dapat menyebabkan iritasi jika dihirup.