Kenapa Anak Perempuan Tiba-tiba Tidak Mau Jauh dari Sang Ayah?

By Fadhila Afifah, Rabu, 28 Februari 2018 | 14:40 WIB
Penyebab anak perempuan dekat dengan ayah (iStock) ()

Nakita.id - Moms, saat Si Kecil memasuki usia prasekolah 3-6 tahun, rasa ingin tahunya semakin besar.

Apalagi terhadap perbedaan jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

Tak heran pada usia tersebut anak perempuan Moms lebih agresif terhadap ayahnya, atau anak laki-laki Moms jadi suka memegang alat kelaminnya.

Rasa ingin tahu Si Kecil terhadap hal-hal yang berhubungan dengan seks tampak dalam tingkah lakunya.

Biasanya ia ingin tahu mengapa sosok bernama perempuan berbeda dengan laki-laki

Selain itu keingintahuan Si Kecil terhadap hal-hal yang berhubungan dengan seks nampak dalam tingkah lakunya.

BACA JUGA: Minum Campuran Bawang Putih dan Madu Saat Perut Kosong Selama 7 Hari, Lihat Apa yang Terjadi

Biasanya ia ingin tahu mengapa laki-laki dan perempuan berbeda.

Menurut teori psikoanalisa Sigmund Freud, hal ini bisa jadi tanda perkembangan psikoseksual Si Kecil sedang berada pada fase falik.

Fase ini dipengaruhi oleh perkembangan alat genital yang kian matang dan juga merupakan tahap perkembangan yang paling krusial.

Namun fase falik antara anak laki-laki dan perempuan berbeda.

Pada anak perempuan, mulai muncul ketertarikan secara seksual atau muncul rasa erotik terhadap orangtua yang berlainan jenis.

BACA JUGA: Mengira Telah Meninggal 10 Tahun lalu, Ibu ini Menemukan Anaknya di Pinggir Jalan

Atau dalam arti Si Kecil lebih ‘mencintai’ dan ingin memiliki ayahnya sedangkan ‘memusuhi’ dan menjadikan ibunya sebagai ‘saingan/lawan’ dalam mendapatkan perhatian dari ayahnya.

Sigmund Freud menyebut keadaan ini dengan istilah electra complex.

Sebetulnya fenomena ini ciri khas anak prasekolah.

Adapun ciri-ciri yang mudah dan sering terlihat pada Si Kecil yang mengalami electra complex ialah sebagai berikut:

- Kecemburuan berlebih jika Moms dan Dads sedang berdekatan, ketergantungan berlebih pada salah satu (Moms/Dads)

- Menolak keras kehadiran atau pendekatan oleh orangtua yang berjenis kelamin sama.

- Takut berlebihan pada Moms atau Dads

- Anak cenderung menampilkan perilaku yang tidak sesuai dengan gendernya.

Namun yang ini perlu disikapi hati-hati, tidak terburu-buru menghakimi anak karena pada usia prasekolah Si Kecil juga sedang dalam masa eksplorasi.

BACA JUGA: Kasus Ditutup, Jenazah Sridevi Akan Dikremasi Hari Ini di Mumbai

Bila prosesnya berjalan dengan baik, anak akan mengalah dan berlanjut mengagumi ayahnya.

Namun bila proses ini tidak dilewati dengan baik, maka saat dewasa, anak akan mendapatkan bekas kesan bayang-bayang ayahnya.

Nah Moms, maka buatlah hal tersebut tidak terjadi.

Jaga Si Kecil jangan sampai cemburunya pada Moms jadi berlebihan.

Baik Moms maupun Dads harus memberitahukannya bahwa orangtua sama-sama mencintai Si Kecil.

Selain itu, Moms harus menjalin kedekatan dengannya.

Jika sulit atau masalahnya sudah sangat mengkhawatirkan, Moms dan Dads dapat meminta bantuan orang ketiga yaitu psikolog.