Baru Tahu Kan? Kerja di Atas Kasur Selama WFH Ternyata Berpengaruh pada Siklus Tidur Lho

By Amallia Putri, Kamis, 23 September 2021 | 07:22 WIB
Bekerja di atas tempat tidur saat WFH (freepik.com)

Nakita.idWorking from home (WFH) membuat kita harus melakukan pekerjaan dari rumah.

Sampai saat ini, sudah ada beberapa kantor yang mengharuskan untuk bekerja dari kantor.

Ada juga yang melakukan keduanya, yang populer disebut hybrid.

WFH membuat kita bisa bekerja dengan lebih fleksibel.

Tak harus mengenakan baju yang biasa dipakai saat ke kantor.

Bahkan seringkali mengenakan baju yang santai, kecuali saat harus melakukan telekonferensi.

Yang berbeda dari WFH adalah tempat dimana kita melakukan pekerjaan kita.

Jika saat di kantor kita melakukan pekerjaan di meja kerja, saat WFH bisa dimana saja.

Baca Juga: Meski Terlihat Lebih Santai, WFH Ternyata Bisa Buat Tubuh Mengalami Masalah Kesehatan Ini

Paling sering dilakukan di ruang kerja atau ruang tamu.

Tak jarang juga dilakukan di atas kasur dengan posisi yang nyaman.

Sebab, kita duduk di atas kasur dan bersandar menggunakan bantal yang empuk.

Namun, tahukah Moms, mengerjakan pekerjaan kita di atas kasur ternyata kurang baik bagi kebiasaan kita.

Dilansir dari Kompas.com, hal ini memengaruhi produktivitas kita dalam bekerja.

Bahkan, ahli sudah menyarankan untuk menghindari kebiasaan ini.

Bagaimana bisa begitu?

Kebiasaan yang timbul akibat WFH ini dibahas oleh spesialis tulang belakang, Andrew Bang, DC.

Melansir dari Cleveland Clinic, Bang tak menyarankan kebiasaan ini dan sebaiknya dihindari karena akan berdampak buruk pada kualitas tidur.

Selama ini, kasur diasosiasikan dengan waktu tidur dan beristirahat.

Tempat tidur sudah seharusnya menjadi tempat yang nyaman untuk tidur.

Apabila terlalu sering bekerja di atas kasur, maka akan mengganggu cara berpikir kita.

Kita akan kerap mengasosiasikan kasur dengan jam kerja.

Akibatnya, hal ini tak berpengaruh buruk pada siklus tidur.

Karena terbiasa bekerja di atas kasur, akan sulit bagi kita untuk mengubah mode 'bekerja' menjadi mode 'tidur' di malam hari.

Baca Juga: Mulai Sekarang Wajib Bawa STRP untuk Masuk Wilayah Jakarta, Begini Cara Mendapatkannya

Sehingga akan lebih baik jika memisahkan tempat pribadi dan tempat untuk bekerja selama WFH.

Bekerja selama WFH juga akan lebih mudah untuk membuat kita merebahkan diri di kasur.

Ini hanya akan membuat kita tidak produktif terhadap pekerjaan kita.

Terlalu sering menunduk saat memangku laptop akan membuat sakit leher.

Dilansir dari Healthline, terlalu sering menunduk akan mengurangi kualitas tidur.

Apabila kelamaan dibiarkan, akan membuat sakit punggung juga.

Tentu saja hal ini tidak diinginkan untuk terjadi karena akan menghambat produktivitas kita.

Dari survei yang dilakukan Uswitch.com, paling tidak 40 persen orang bekerja di atas kasur saat WFH.

Menurut Catherine Quinn, ketua British Chiropractic Association dilansir dari The Guardian, mengatakan bahwa seharusnya bekerja di atas kasur menggunakan laptpo ini tidak dianjurkan.

Apalagi tidak baik untuk postur tubuh.

Walaupun banyak ahli yang mengatakan hal ini tak baik untuk postur tubuh dan kebiasaan saat bekerja, banyak juga ahli yang mengatakan bekerja di atas kasur ada untungnya.

Beberapa ahli mengatakan bahwa bekerja di atas kasur bisa membantu meredakan kecemasan, dalam hal ini kecemasan di tempat kerja.

Menurut Brian Wind, PhD, psikolog dari Americak Psychological Association's Advisory Comittee on Collague Assistance, bekerja di atas kasur bisa menenangkan pikiran.

Orang yang mengalami kecemasan di tempat kerja akan merasa lebih tenang saat melakukan work-from-bed.

Bahkan, untuk beberapa orang bisa saja menstimulasi kreativitasnya.

Baca Juga: Meski Terlihat Lebih Santai, WFH Ternyata Bisa Buat Tubuh Mengalami Masalah Kesehatan Ini

Banyak yang mengatakan bahwa jauh lebih baik jika memisahkan tempat untuk bekerja dan beristirahat.

Namun, menurut Alex Savy, seorang konsultan masalah tidur, mengatakan bahwa work-from-bed bisa bermanfaat bagi orang yang bukan morning person.

Orang yang bukan morning person lebih aktif dan produktif pada malam hari.

Menurut Savy, bekerja di atas kasur akan memudahkan orang yang bukan morning person untuk memulai pekerjaannya.

Ruangan yang rileks akan membantu konsentrasi, kata Savy.

Kembali lagi pada preferensi masing-masing, tergantung dari mana yang membuat lebih produktif.
 
Namun, jika mengalami masalah dengan produktivitas dan membuat pekerjaan jadi terabaikan, segera hindari kebiasaan bekerja dari kasur.
Ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi kebiasaan bekerja di atas kasur ini.
 
1. Pisahkan tempat bekerja dan istirahat
 
Moms bisa menggunakan ruangan lain untuk bekerja, misalnya ruang tamu.
 
Akan lebih bagus lagi jika Moms sudah memiliki ruangan bekerja sendiri.
 
Sehingga Moms tak terganggu untuk menjadi tidak produktif saat bekerja di kasur.
 
Apabila ruang kerja Moms satu ruangan dengan tempat tidur, tetapkan tempat khusus untuk bekerja dengan menempatkan meja kerja di dekat jendela kamar.
 
Jangan sampai meletakkan laptop atau alat pekerjaan lainnya ke tempat tidur.
 
Biarlah barang tersebut berada di tempatnya.
 
2. Pakai meja tambahan
 
Apabila Moms adalah salah satu orang yang bukan morning person, barangkali Moms adalah orang yang lebih produktif saat malam hari.
 
 
Moms bisa jadi merasa lebih kreatif saat malam hari.
 
Apabila seperti itu, bekerja di atas kasur tidak masalah.
 
Asalkan, Moms menggunakan meja tambahan untuk laptop.
 
Dengan menambahkan meja untuk laptop, Moms tidak akan terkena sakit leher.
 
Ingat, Moms, yang terpenting adalah produktivitas dan kesehatan kita.
 
Jika bekerja di atas kasur membuat Moms menjadi tidak produktif, sebaiknya segera hindari kebiasaan ini.
 
Hindari juga apabila membuat Moms sakit punggung dan mengalami susah tidur.