Ini Dia Alasan Kenapa Penting Jaga Kelembapan Organ Kewanitaan dan Pilih Celana Dalam yang Tepat

By Amallia Putri, Kamis, 23 September 2021 | 12:06 WIB
Celana dalam pengaruhi kesehatan reproduksi wanita (Freepik)

Nakita.id - Seberapa sering Moms melakukan kebiasaan untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan?

Organ kewanitaan memang perlu dijaga terus kesehatannya.

Untuk itu, menjaga kesehatan organ kewanitaan memang harus dibiasakan dan dilakukan setiap hari.

Sistem reproduksi wanita wajib dijaga agar sehat secara fungsi.

Kesehatan sistem reproduksi wanita juga memengaruhi ovulasi dan fertilitas pemiliknya.

Ada banyak yang bisa dilakukan untuk menjaga kesehatan reproduksi wanita.

Tak hanya kebersihan, kelembapannya juga perlu dijaga.

Organ intim kewanitaan memang sudah seharusnya lembap.

Baca Juga: Selama Ini Masih Banyak yang Belum Tahu! Ternyata Salah Pilih Warna dan Model Celana Dalam Bisa Sebabkan Masalah pada Organ Kewanitaan

Maka dari itu, seringkali membuat celana dalam menjadi ikut lembap.

Sayangnya, mengganti celana dalam masih cukup sering terabaikan.

Padahal celana dalam yang lembap berpengaruh pada organ kewanitaan jika lama-lama dipakai.

Organ kewanitaan juga tetap perlu celana dalam yang kering.

Mengapa vagina selalu lembap?

Dilansir dari Medical News Today, ada dua hal yang membuat vagina selalu lembap.

Dalam vagina, terletak kista bartholin dan bagian leher rahim atau yang lebih populer disebut serviks.

Kista bartholin dan serviks inilah yang berfungsi untuk kesehatan reproduksi wanita.

Kista bartholin adalah kelenjar yang terletak di vagina.

Bentuknya seperti kacang kecil dan letaknya cukup sulit untuk diketahui secara kasat mata.

Kelenjar ini berfungsi untuk mengeluarkan pelumas sehingga vagina tidak kering.

Saat melakukan aktivitas seksual, kelenjar ini juga tetap menjaga vagina untuk tetap lembap.

Kelembapan vagina juga disebabkan oleh lendir yang diproduksi serviks.

Serviks memproduksi lendir selama siklus menstruasi. 

Saat sudah waktunya berovulasi, serviks semakin banyak memproduksi lendir.

Baca Juga: Jangan Sampai Salah atau Nyesel Jika Rasakan Risikonya, Ini Cara Aman dan Tepat Membesihkan Organ Kewanitaan

Lendir inilah yang biasanya mengantarkan sperma untuk membuahi sel telur.

Walaupun memang sudah lembap, vagina membutuhkan celana dalam kering.

Terlalu sering memakan celana dalam yang lembap hanya akan membuat organ intim iritasi.

Apalagi, celana dalam yang dipakai terlalu ketat, sehingga tidak ada pertukaran udara yang terjadi di bagian organ intim.

Celana dalam yang lembap juga kerapkali menyebabkan infeksi jamur atau yeast infection.

Mengalami yeast infection biasanya ditandai dengan rasa nyeri saat buang air kecil atau saat berhubungan intim.

Bibir vagina atau vulva tampak kemerahan juga menjadi salah satu gejala dari yeast infection pada organ kewanitaan.

Perlu menggunakan dan memilih celana dalam yang tepat sesuai dengan postur tubuh dan kulit sehingga kesehatan reproduksi wanita bisa terjaga.

Dilansir dari Health, ada beberapa tips yang bisa dicoba oleh Moms untuk memilih celana dalam yang pas.

Pertama, mengganti celana dalam setiap hari adalah yang paling penting.

Dalam sehari, setidaknya wanita mengganti celana dalam sebanyak dua kali.

Wajib memakai celana dalam yang kering sehingga tidak selalu lembap.

Kedua, pilihlah celana dalam yang nyaman untuk digunakan.

Ukuran juga memengaruhi kenyamanan saat digunakan.

Jangan menggunakan celana dalam yang terlalu sempit atau ketat.

Baca Juga: Ternyata Selama Ini Banyak yang Salah Kaprah dalam Mencuci Celana Dalam, Ini Cara yang Benar Membunuh Bakteri Pada Celana Dalam

Menurut Jennifer Wider, MD, ahli kesehatan perempuan, celana dalam yang terlalu sempit bisa membuat organ kewanitaan, khususnya vulva menjadi iritasi.

Ketiga, celana dengan berbahan katun lebih nyaman untuk dipakai.

Dilansir dari Healthline, bagian vulva sangat sensitif sehingga membutuhkan bahan celana dalam yang lembut.

Celana dalam yang mampu menyerap kelembapan dan longgar bisa mencegah dari infeksi jamur vagina.

Tidak disarankan mengenakan celana dalam yang berbahan sintetis seperti nilon atau spandex.

Kedua bahan tersebut akan memerangkap panas dan kelembapan dan tak baik baik vulva.

Mengenakan celana dalam dengan motif dan model yang modis boleh sekali-kali dipakai namun jangan terlalu sering.
 
Akan lebih baik mengenakan bahan katun dan longgar untuk sehari-hari.
Menjaga kesehatan reproduksi wanita tak hanya dengan penggunaan celana dalam yang baik dan benar.
 
Ada beberapa hal lain yang wajib diketahui oleh Moms agar kesehatan reproduksi lebih maksimal.
 
Berikut adalah cara untuk jaga kesehatan reproduksi dengan baik dan benar:
 
1. Membersihkan bagian kewanitaan dengan benar setelah buang air
 
Ada cara yang tepat untuk membersihkan bagian kewanitaan setelah buang air kecil dan besar.
 
Membersihkan dari bagian depan lalu ke belakang adalah yang paling tepat.
 
Sebab, kita tidak ingin bakteri dari anus menginfeksi uretra dan menyebabkan infeksi saluran kemih.
 
Setelah keringkan dengan benar, pakai kain, tisu, atau handuk yang bersih.
 
Jangan sampai tidak kering karena hanya akan membuat organ kewanitaan tambah lembab.
 
 
Selain itu, selalu jaga keasaman yang bagian organ kewanitaan.
 
Menjaga tingkat keasaman atau pH pada organ kewanitaan juga penting agar tidak bau.
 
2. Makan makanan yang bernutrisi
 
Makan makanan yang bernutrisi juga baik untuk menjaga kesehatan organ kewanitaan.
 
Mengonsumsi makanan yang tinggi akan magnesium dan zat besi mampu membantu memulihkan kondisi saat menstruasi.
 
Makan makanan tinggi magnesium bisa membantu mengurangi nyeri saat menstruasi.
 
Zat besi juga mampu memproduksi sel darah merah yang hilang selama menstruasi.
 
Vitamin C juga baik untuk proses ovulasi.