Inilah 5 Bayi Berisiko Mengalami Gangguan Tumbuh Kembang dan Kesehatan

By Anisyah Kusumawati, Sabtu, 3 Maret 2018 | 14:29 WIB
bayi terkena anemia ()

Nakita.id - Moms, tentu ingin Si Kecil tumbuh dan berkembang secara optimal.

Karenanya Si Kecil harus sehat.

Tapi jika Si Kecil mengalami anemia, akibatnya bisa fatal. Apalagi ketika sudah mengalami komplikasi.

Komplikasi anemia ini bisa beragam;

BACA JUGA : Ciri-ciri Anemia Pada Bayi yang Harus Diketahui Sebelum Terlambat

Tumbuh kembang terhambat

Anemia bisa memengaruhi kecepatan bayi mencapai tonggak perkembangan.

Walaupun bayi biasanya bisa tumbuh normal, butuh waktu yang lebih panjang dari bayi pada umumnya

Retardasi fisik dan mental

Bayi anemia kecenderungannya memiliki IQ lebih rendah, dan memiliki perkembangan motorik terhambat.

Penelitian menunjukkan bayi kekurangan zat besi kronis bisa mengalami masalah perilaku dan masalah sosialisasi.

Gangguan kekebalan

Perlu diketahui, zat besi membantu dalam mempertahankan jumlah ideal limfosit untuk kekebalan tubuh.

Penelitian telah menunjukkan penurunan tingkat kekebalan terjadi pada bayi yang menderita anemia defisiensi.

BACA JUGA : Mau Punya Anak Cerdas dan Sehat? Yuk, Berikan Alpukat Sejak Ia Bayi

Imunitas rendah yang bertahan membuat bayi rentan terhadap infeksi dan penyakit.

Masalah jantung

Anemia defisiensi besi dapat menyebabkan detak jantung cepat atau tidak teratur.

Hal ini dapat menyebabkan jantung membesar atau gagal jantung.

Menyeramkan bukan?

Jangan takut Moms, tidak semua bayi mengalami hal itu. Hanya 5 bayi yang bisa mengalami anemia, siapa saja?

1. Bayi yang diperkenalkan susu sapi sebelum 12 bulan

Bayi yang diperkenalkan dengan susu sapi sebelum usia 12 bulan dapat mengalami anemia.

Ini karena susu sapi adalah sumber zat besi yang buruk, sehingga menyulitkan tubuh menyerap zat besi dari sumber lain.

BACA JUGA : Anti Repot dan Murah! 8 Bahan Alami Ini Bisa Mengecilkan Pori-pori

2. Bayi dari kelahiran prematur

Bayi prematur berisiko besar mengalami anemia, karena tidak memiliki cadangan zat besi yang memadai di tubuh saat lahir.

Menurut hasil penelitian, sekitar 85% bayi prematur dapat mengalami anemia.

3. Bayi yang lahir dari ibu penderita diabetes

Moms hamil menderita diabetes memiliki risiko lebih besar melahirkan bayi anemia.

Sebuah studi menemukan sekitar 65% ibu diabetes memiliki kadar zat besi janin rendah.

4. Bayi dengan berat lahir rendah

Tingkat hemoglobin ibu memainkan peran penting dalam menentukan anemia berat lahir rendah,  jika ibu telah mengalami anemia selama trimester ketiga.

5. Bayi yang tidak ASI eksklusif

ASI adalah zat makanan utama terlengkap bagi bayi baru lahir hingga usia 6 bulan.

Jika bayi tidak mendapatkan ASI eksklusif, tentu sangat disayangkan.

Karenanyalah tidak heran jika dia ada kemungkinannya mengalami anemia defisiensi besi.

BACA JUGA : Deteksi Dini Aritmia, Penyakit yang Sebabkan Kematian Mendadak

Bayi Moms akan mendapatkan semua zat besi yang dia butuhkan dari ASI sampai usia enam bulan. Namun, hasil penelitian terkini, yang juga disarankan oleh American Academy of Pediatric (AAP), justru di usia 4 bulan bayi ASI eksklusif harus mendapatkan asupan zat besi tambahan.

Setelah itu, di usia 6 bulan, Moms harus mengenalkan makanan yang kaya zat besi.

Karena saat ini ASI saja tidak akan cukup memenuhi kecukukan gizi harian bayi, terlebih asupan zat besi.

Hati-hati bagi bayi yang sulit makan, tidak diberi makanan kaya zat besi, atau terus diberi ASI eksklusif tanpa MPASI setelah usia 6 bulan, tinggi kecenderungannya mengalami anemia.

Bila Si Kecil termasuk 5 bayi di atas, jangan khawatir. Dia bisa ditangani dengan pemberian asupan zat besi oral yang diresepkan dokter.

Tapi jangan lupa, untuk memberikannya makan yang kaya akan kandungan zat besi, semisal daging merah, seperti daging sapi.