Tak Perlu Tunggu Sampai Jadi Orangtua, Kalangan Remaja Ternyata Juga Bisa Berperan dalam Pencegahan Stunting, Yuk Ketahui Lewat Buku Ini

By Poetri Hanzani, Sabtu, 2 Oktober 2021 | 15:17 WIB
Peran remaja dalam pencegahan stunting (pixabay.com/PublicDomainPictures)

Risiko tersebut yakni kematian ibu saat melahirkan, bayi lahir prematur dan berat bayi lahir rendah (BBLR).

Oleh karena itu, sebagai calon orangtua dan agent of change (agen perubahan), remaja memiliki peran yang krusial dalam pencegahan stunting.

Buku yang diluncurkan dalam kerja sama dengan Kepustakan Populer Gramedia (KPG) dan didukung oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi ini disusun dalam empat tema bermanfaat yang dapat diterapkan oleh para remaja di kehidupan sehari-hari, baik bagi diri sendiri hingga masyarakat.

Kategori-kategori tersebut meliputi pola konsumsi, pola pengasuhan anak usia dini, pelayanan kesehatan dasar, dan kesehatan lingkungan.

Untuk menandai peluncuran buku, Tanoto Foundation dan KPG melangsungkan sebuah talkshow virtual untuk membahas isu stunting itu sendiri dan bagaimana peran remaja dalam menyukseskan program pencegahan stunting nasional.

Acara peluncuran buku stunting ini turut dihadiri narasumber yakni ahli gizi, Dr. Rita Ramayulis, DCN, M. Kes, beserta salah satu penulis dari buku ini, Hendriasani Oktaviana yang merupakan penerima beasiswa program TELADAN dari Tanoto Foundation di Universitas Gajah Mada angkatan 2020 dan dimoderatori oleh Nitia Anisa.

Dr. J. Satrijo Tanudjojo, CEO Global, Tanoto Foundation, menekankan pentingnya kesadaran para remaja dan peran mereka dalam pencegahan stunting di Indonesia, “Stunting merupakan masalah besar yang memerlukan atensi dari berbagai lapisan masyarakat termasuk kaum muda.

Baca Juga: Selain Perbaikan Gizi, Begini yang Harus Dilakukan Orang Tua Untuk Mengatasi Anaknya yang Mengalami Stunting