Mitos vs Fakta Kehamilan Seputar Hamil Kebo, Benarkah Lebih Rentan Alami Keguguran Hingga Jadi Tanda Hamil Anak Laki-laki?

By Kirana Riyantika, Rabu, 6 Oktober 2021 | 19:45 WIB
Ini penjelasan mengenai mitos vs fakta kehamilan seputar hamil kebo (Pexels.com/Yan Krukov)

Nakita.id - Moms yang sedang hamil perlu mengetahui mitos vs fakta kehamilan.

Mitos vs fakta kehamilan banyak beredar di masyarakat, berupa anggapan yang diyakini turun temurun.

Salah satu mitos vs fakta kehamilan yang banyak diyakini adalah Moms yang mengalami hamil kebo cenderung mudah mengalami keguguran.

Melansir Healthline, memang gejala kehamilan setiap orang bervariasi, ada yang mengalami morning sickness ada yang tidak.

Baca Juga: Mitos VS Fakta Kehamilan: Benarkah Ibu Hamil Dilarang Banyak Beraktivitas Termasuk Olahraga? Ini Kebenarannya

Sekitar 80 persen Moms hamil mengalami mual dan muntah.

Sedangkan, 20 persen sisanya tidak mengalami gejala morning sickness sama sekali, atau biasa disebut hamil kebo.

Bila Moms mengalami hamil kebo, Moms sebaiknya tidak perlu terlalu khawatir mengira kehamilan kebo lebih mudah keguguran.

Sebab, penelitian menemukan banyak kehamilan sehat yang tidak mengalami morning sickness sama sekali.

Penelitian sebelumnya mengungkapkan bahwa kehamilan dengan morning sickness cenderung memiliki kehamilan yang sehat.

Ada banyak teori tentang mengapa mual dan muntah pada kehamilan terkait dengan penurunan risiko keguguran.

Satu teori adalah bahwa itu adalah bagian dari keuntungan evolusioner untuk mendorong makan makanan kaya karbohidrat dan untuk membersihkan tubuh dari segala racun potensial yang mungkin berbahaya bagi bayi.

Teori lain adalah bahwa muntah terkait dengan peningkatan kadar hCG tubuh atau penanda jaringan plasenta yang layak.

Baca Juga: Mitos Vs Fakta Kehamilan: Benarkah Ibu Hamil Tidak Boleh Makan Mi Instan? Begini Penjelasannya Menurut Ahli Gizi

Penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada semua teori ini di masa depan karena masih banyak pertanyaan.

Bila Moms tidak mengalami morning sickness, tak perlu merasa khawatir hingga merasa ketakutan atas kemungkinan yang akan terjadi.

Tetap tenang dan positif thinking bisa sangat membantu Moms mendapatkan kehamilan yang sehat.

Ingat, bahwa semua kehamilan tidak sama. Bila di kehamilan sebelumnya Moms mengalami morning sickness maka bukan hal yang aneh bila Moms tidak mengalami morning sickness lagi di kehamilan berikutnya.

Banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya morning sickness atau tidak, termasuk perubahan hormon, tingkat istirahat, dan diet yang Moms jalani.

Mitos vs fakta kehamilan lainnya yang banyak jadi perdebatan adalah bahwa kehamilan kebo cenderung mengandung anak berjenis kelamin laki-laki.

Hal ini didasarkan pada keyakinan bahwa kadar hormon lebih tinggi saat mengandung bayi perempuan.

Baca Juga: 5 Mitos vs Fakta Kehamilan yang Banyak Dipercaya Hingga Kini, Cek Kebenarannya Yuk

Banyak yang meyakini peningkatan kadar hormon tertentu bisa meningkatkan rasa mual.

Sebuah studi pada 2019 menemukan bahwa ibu hamil yang mengandung anak perempuan dan kembar lebih mungkin mengalami morning sickness selama kehamilan dibandingkan mereka yang mengandung bayi laki-laki tunggal.

Namun, ini tidak bisa sepenuhnya dijadikan acuan karena para peneliti mencatat faktor-faktor lain seperti usia ibu, apakah ibu merokok, serta riwayat kehamilan sebelumnya.

Pada akhirnya, Moms tidak dapat menentukan jenis kelamin bayi berdasarkan apakah Moms mengalami morning sickness atau tidak.

Satu-satunya cara untuk benar-benar mengetahui apakah Moms memiliki anak laki-laki atau perempuan sebelum melahirkan adalah melalui tes kromosom atau ultrasound.