Nakita.id - Selama pandemi, anak-anak melakukan kegiatan belajar mengajar melalui daring.
Ternyata, pembelajaran jarak jauh (PJJ) melalui daring ini tak membuahkan hasil yang sama dengan sekolah tatap muka yang diselenggarakan sebelum pandemi.
Anak menjadi lebih mudah lelah selama melaksanakan PJJ.
Bahkan, selama pandemi muncul fenomena zoom fatigue pada pelajar yang melakukan PJJ.
Zoom fatigue mengacu pada keadaan mudah lelah karena terlalu lama menatap gawai.
Anak-anak melakukan PJJ melalui telekonferensi dengan durasi yang hampir sama dengan sekolah tatap muka.
Mungkin awalnya kita mengira PJJ tak akan lebih melelahkan dibandingkan sekolah tatap muka bagi anak.
Namun ternyata ada kelelahan juga bisa ditimbulkan karena menatap gadget terlalu lama.
Akibatnya, materi yang diberikan melalui PJJ cenderung kurang maksimal.
Anak menjadi kurang mampu untuk memahami materi yang diberikan oleh sang guru.
Belum lagi kali ini Pemerintah sudah mulai melaksanakan kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) di berbagai sekolah.
Anak-anak yang harus kembali beradaptasi dengan sekolah tatap muka berpotensi mengalami learning loss.
Apa itu learning loss?
Dilansir dari Kompas.com, learning loss mengacu pada berkurangnya keterampilan dan pengetahuan anak secara umum atau spesifik.
Lalu, bagaimana, sih, tanda-tanda yang muncul akibat learning loss pada anak-anak?