Selama pandemi anak mengalami berbagai tantangan dalam pembelajaran.
Tak sedikit anak yang mengalami kesusahan dalam menerima pelajaran yang diberikan secara daring.
Belum lagi tak sedikit juga anak yang mengalami kendala dalam melaksanakan PJJ.
Seperti anak-anak di berbagai wilayah yang tak memiliki koneksi internet yang memadai.
Akibatnya, banyak anak yang selama melaksanakan PJJ mengalami putus sekolah.
Learning loss pada anak-anak diakibatkan karena sistem pembelajaran yang semula dilakukan secara tatap muka dan anak-anak bisa langsung memberikan tanggapan, kali ini secara tiba-tiba karena pandemi dilakukan secara online.
Dalam situasi PJJ, para guru memberikan materi secara satu arah saja dan hal ini menjadi salah satu kendala besar yang terjadi selama pandemi.
Anak menjadi kurang bersemangat, cepat bosan, dan mudah lelah selama PJJ.
Baca Juga: Menjaga Komunikasi Ternyata Penting Dilakukan oleh Guru dan Orangtua, Moms Wajib Lakukan Hal Ini
Namun, menurut Menteri Kemendikbud Ristek, Nadiem Makarim, PTM yang dilaksanakan mulai kuartal kedua tahun 2021 ini merupakan salah satu solusi dari learning loss.
Menurutnya, masalah learning loss yang terjadi di masa PJJ ini akan bisa diatasi dengan pelaksanaan PTM.
"Karakter anak-anak kita harus kembali disiplin yang selama ini hilang selama PJJ," jelas Nadiem, dilansir dari Kompas.com.
Namun, yang kembali menjadi keprihatinan, tak semua anak akan mampu belajar di sekolah kembali.
Karena PTM yang terlalu lama anak akan kembali harus beradaptasi kembali dengan sistem pembelajaran yang baru.
Apalagi sistem pembelajaran yang baru di PTM kali ini akan berbeda dengan sistem tatap muka yang dilakukan sebelum pandemi.
Bagaimana cara menyiasatinya?
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Amallia Putri |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR