Selain Bisa Memicu GTM, Ini yang Akan Terjadi Saat Moms Memberi MPASI dengan Tekstur yang Salah untuk Bayi

By Kintan Nabila, Minggu, 10 Oktober 2021 | 09:30 WIB
Salah satu penyebab GTM, bayi diberi tekstur MPASI yang salah (Freepik)

Nakita.id - Saat memasuki usia 6 bulan, biasanya Si Kecil sudah dikenalkan dengan MPASI (Makanan pendamping ASI).

MPASI yang diberikan pun harus sesuai dengan usianya, Moms!

Misalnya, saat awal diberi MPASI bayi diberi makanan dengan tekstur sangat lembut.

Kemudian, saat mulai memasuki usia 7 bulan ke atas, anak boleh naik tekstur dengan MPASI yang agak kasar.

Baca Juga: Berita Kesehatan: Tips Dokter Reisa Untuk Mengatasi Anak Susah Makan

Tentunya ketentuan pemberian makan ini disesuaikan dengan kemampuan anak dalam mengunyah, menelan, dan mencerna makanan.

Namun, terkadang ada juga beberapa Moms yang masih keliru mengenai seperti apa tekstur yang disarankan untuk anak sesuai usianya.

Akibatnya anak jadi menolak makan dan mengalami GTM (Gerakan Tutup Mulut).

Nah Moms, apa yang akan terjadi jika anak diberi tekstur MPASI yang salah?

dr. Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes, Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah – Bintaro Jaya

dr. Fransiska Farah, Sp.A, M.Kes, Dokter Spesialis Anak dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, menjelaskan beberapa risiko yang bisa terjadi jika Moms memberikan tekstur MPASI yang tidak sesuai dengan usia anak.

"Misalnya, anak yang harusnya dia masih makan dengan tekstur lembut tapi sudah diberi yang teksturnya lebih kasar," ujar dr Fransiska dalam wawancara eksklusif dengan Nakita.id, Jumat (08/09/2021).

dr Fransiska menjelaskan, biasanya anak sudah bisa makan MPASI dengan berbagai tekstur jika anak sudah menunjukan tanda-tanda ini. 

Diantaranya, kontrol kepalanya sudah baik, sudah bisa menggerakan lidah ke kanan kiri, dan mendorong makanan untuk ditelan.

Baca Juga: Jangan Paksa Anak untuk Habiskan Makanannya saat Sedang GTM, Moms Bisa Lakukan Cara Cerdas Ini agar Si Kecil Mau Makan

Jadi kalau tanda-tanda itu belum terpenuhi, sebaiknya jangan langsung diberi MPASI dengan tekstur kasar.

"Sebab, resiko tersedak tinggi, anak juga kesulitan untuk menelan, dan ujung-ujungnya bisa GTM," kata dr Fransiska.

Sebaliknya, ia juga menyarankan agar bayi yang sudah mulai memasuki usia 7 bulan agar segera naik tekstur. 

Misalnya, anak yang harusnya sudah bisa diberi MPASI dengan tekstur agak kasar tapi dia masih diberi makanan yang sangat lembut.

Pemberian MPASI dengan tekstur lembut kepada bayi usia 7 bulan ke atas, bisa memicu kebiasaan makan yang jelek saat usianya bertambah.

"Saat anak mulai pergantian tekstur makan, kadang-kadang ketika mencoba naik tekstur kebanyakan anak tidak mau dan langsung tutup mulut (GTM)," lanjutnya.

Hal ini tentunya tidak baik, karena anak harus belajar mencoba berbagai variasi makanan dengan macam-macam tekstur dan rasa.

Baca Juga: Anak Sulit Sekali Makan? Ternyata Ini Penyebab dan Cara Terbaik Untuk Mengatasinya Moms

"Orang tua terkadang mudah menyerah, akhirnya daripada anak enggak mau ya sudah dikasih bubur aja terus," kata dr Fransiska.

Padahal, anak yang terus-terusan diberi makanan dengan tektur lembut ternyata bisa mengembangkan kebiasaan makan yang kurang baik, loh!

"Kadang-kadang ini berkelanjutan sampai usia anak sudah besar. Akhirnya dia terbiasa dengan tekstur makanan lembut, sehingga anak malas mengunyah dan maunya langsung telan," lanjutnya.

Untuk mengatasi hal ini, dr Fransiska menyarankan sebaiknya Moms jangan takut untuk mencoba berbagai tekstur makanan baru untuk MPASI Si Kecil.