Mitos vs Fakta Kehamilan Tentang Pantangan Konsumsi Sederet Makanan Ini Saat Hamil, Moms Jangan Sampai Kecolongan!

By Diah Puspita Ningrum, Kamis, 21 Oktober 2021 | 15:45 WIB
Mitos vs fakta kehamilan tentang makanan pantangan ketika hamil (Freepik/gpointstudio)

Nakita.id - Makanan menjadi mitos vs fakta kehamilan yang sering kali kita dengar.

Sejumlah makanan menjadi pantangan untuk ibu hamil karena dianggap bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

Tentunya, ketika hamil Moms akan memikirkan mana makanan yang baik dikonsumsi dan yang tidak.

Baca Juga: Tidak Semuanya Salah, Berikut Mitos vs Fakta Kehamilan yang Ternyata Bisa Dibuktikan Secara Ilmiah

Hal ini wajar karena Moms pastinya ingin memberikan yang terbaik untuk si Kecil.

Pasalnya, apa yang ibu hamil makan akan berdampak pada janin di dalam kandungan.

Semakin banyak Moms mengonsumsi makanan bergizi, maka itu juga akan memberikan efek positif untuk si Kecil.

Jadi, Moms harus menjadi ibu yang cerdas dengan pandai memilih makanan.

1. Sejumlah jenis makanan laut dan ikan

Ikan-ikan seperti, hiu, todak, dan tenggiri memiliki kadar merkuri yang tinggi ketimbang jenis ikan lain.

Kandungan merkuri yang tinggi dalam ikan bisa mengganggu perkembangan sistem saraf bayi.

Menurut FDA, perempuan hamil boleh mengonsumsi sekitar 340 gram makanan laut yang rendah merkuri (salmon, udang, sarden, nila, dan patin) setiap minggunya.

Baca Juga: Jadi Mitos vs Fakta Kehamilan yang Diyakini, Benarkah Ibu Hamil Dilarang Makan Bekicot?

2. Mengonsumsi keju lunak

Moms boleh menikmati Parmesan, tapi tidak untuk saus keju cair. Sebab keju lunak terbuat dari susu yang tidak dipasteurisasi, sehingga sangat mungkin mengandung bakteri listeria.

Bakteri listeria sangat berbahaya buat Moms dan janin, dan dapat sebabkan keguguran dan meninggalnya janin dalam kandungan.

Berikut jenis keju yang patut dihindari: feta, brie, camembert, keju bercorak biru, panela, dan quesco fresco.

3. Mengonsumsi daging setengah matang

Bahan-bahan makan dari binatang (daging ayam/sapi) yang mentah atau setengah matang sangat mungkin mengandung bakteri, virus, dan parasit.

Jika tidak dimasak dengan matang, daging bisa membawa risiko toksoplasmosis, listeria, dan salmonela.

Untuk menekan risiko ini maka pastikan semua bahan makanan di atas sudah dimasak dengan matang sempurna (well done) sebelum dikonsumsi.

Hindari juga mengonsumsi hati, sebab hati mengandung vitamin A terlalu tinggi sehingga berbahaya buat perkembangan janin.

Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan Ibu Hamil Tidak Boleh Minum Air Es karena Bisa Menyebabkan Lahiran Caesar

4. Membeli salad yang sudah dikemas

Karena Moms belum tahu apakah sayuran yang diberikan sudah dicuci dengan benar apa tidak.

Mengonsumsi sayuran yang tidak dicuci dengan baik akan tingkatkan risiko toksoplasmosis.

Jika ingin makan salad atau lalapan, lebih baik Moms membuatnya sendiri sehingga tingkat kebersihannya pun terjamin.

Jika ingin mengonsumsi toge lebih baik disajikan dalam bentuk yang sudah dimasak.

Mengapa? Sebab bakteri bisa masuk ke dalam toge dan sangat sulit untuk dibersihkan.