Peringati Hari Cuci Tangan Sedunia, Kampanye 'Indonesia Bergerak Lawan Kuman' Bangun Sarana Sanitasi di 150 Titik di 3 Provinsi Indonesia

By Kintan Nabila, Kamis, 28 Oktober 2021 | 09:30 WIB
Pentingnya cuci tangan pakai sabun di masa pandemi COVID-19 (Pexels.com/ Burst)

Nakita.id - Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dan cuci tangan pakai sabun (CTPS), harus semakin diterapkan.

Terutama di masa pandemi COVID-19, mencuci tangan dengan air dan sabun penting untuk melindungi diri dari penularan virus.

Namun, kebiasaan sehat ini belum banyak diterapkan oleh seluruh masyarakat Indonesia.

Menurut data UNICEF, di Indonesia baru 78% rumah yang memiliki fasilitas sanitasi atau cuci tangan.

Baca Juga: Hari Mencuci Tangan dengan Sabun Sedunia: Wah Ternyata Kebiasaan Mencuci Tangan yang Sering Dilakukan Ini, Bisa Bikin Virus dan Kuman Masih Menempel di Tangan

Papua dan NTT adalah proporsi rumah tangga yang memiliki sarana terendah sebesar 36% dan 54%.

Demikian juga yang terjadi di sekolah, dimana 3 dari 5 sekolah tidak memiliki akses ke kebersihan dasar.

Akibatnya, 10 juta anak Indonesia diperkirakan tidak dapat melakukan cuci tangan secara konsisten.

Padahal selain memutus rantai penyebaran virus Covid-19, cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit lainnya, seperti diare dan pneumonia.

Pentingnya menerapkan PHBS dan cuci tangan pakai sabun

Memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Sedunia yang jatuh pada 15 Oktober yang lalu.

NUVO, Wings Group, dan UNICEF meluncurkan kampanye terbarunya yang bertajuk “Indonesia Bergerak Lawan Kuman”.

Selain mengedukasi pentingnya PHBS dan cuci tangan, disediakan juga fasilitas sanitasi di 150 titik di Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Juga turut didistribusikan safe school kits kepada 5000 sekolah dan madrasah di 6 provinsi, yakni Aceh, Jatim, Jateng, Sulawesi Selatan, NTT, Papua.

Baca Juga: Hari Mencuci Tangan dengan Sabun Sedunia: Apakah Mencuci Tangan dengan Sabun Selama 20 Detik Bikin Virus Corona Mati?

Muhammad Zainal, Spesialis WASH UNICEF Indonesia, mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 menyadarkan kita akan pentingnya PHBS , khususnya cuci tangan pakai sabun.

"Kebiasaan cuci tangan pakai sabun tak hanya efektif mencegah penularan penyakit saja," ujarnya dalam konferensi pers virtual oleh NUVO Family, Rabu (27/10/2021).

"Juga sebagai investasi cerdas untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi penyakit di masa yang akan datang, serta dapat menghemat biaya kesehatan sampai 15 kali," katanya.

Namun, sampai saat ini masih banyak masyarakat yang sulit menerapkan PHBS dan cuci tangan pakai sabun.

Untuk mewujudkan hal tersebut, perlu ada kerja sama dari berbagai pihak untuk membiasakan cuci tangan pakai sabun di air mengalir.

dr. Imran Agus Nurali, Sp.KO, Direktur Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Kemenkes Republik Indonesia, menekankan pentingnya membangun kebiasaan ini sejak dini.

"Mengubah perilaku itu tidak mudah, makanya semua kebiasaan baik harus dimulai dari kecil atau sejak dini," kata dr Imran.

"dan harus dicontohkan baik di rumah, di sekolah dan dimana-mana," lanjutnya.

Baca Juga: Sambut Hari Mencuci Tangan dengan Sabun Sedunia, Moms Wajib Tahu Risiko Cuci Tangan Pakai Sabun Cuci Piring

Melanie Putria, Puteri Indonesia tahun 2002, juga turut mendukung kampanye 'Indonesia Bergerak Lawan Kuman'. 

Ia sendiri selalu mengajak keluarganya untuk menerapkan perilaku hidup sehat dan bersih di rumah.

Selain itu, apabila kita masih diberikan kemudahan air bersih, belajarlah untuk menggunakannya dengan bijaksana.

“Meski kita harus bijak menggunakan air bersih, pola hidup bersih dan sehat jangan pernah diabaikan ya," tutup Melanie.